Susno Duadji menambahkan, ada satu syarat agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas. Syarat tersebut menurutnya pihak kepolisian harus menyita ponsel sejumlah orang yang ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara) tewasnya Brigadir J.
“Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya,” ujarnya.
“Timbul pertanyaan kalau itu hilang. Kan ada provider, minta kepada provider karena ini kasus kriminal pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua,” terang Susno Duadji.
Baca Juga:Pengacara Brigadir J Sebut Komnas HAM Kerja Untuk PolriPolisi Hentikan Penyelidikan Kasus Pengedit Profil Kapolda Metro Jaya di Wikipedia
“Dari handhone juga bisa diketahui posisi masing-masing pemegang telepon pada jam itu, sambungnya.
Sementara itu, lanjut Susno Duadji, juga menyinggung lokasi tes PCR yang kabarnya Irjen Ferdy Sambo sedang berada di sana saat insiden baku tembak sesama polisi.
“Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan,” ujarnya.
“Kenapa bisa ketahuan? pasti bts disana bts itu tiang tinggi bisa tunjukin itu di mana kita,” pungkasnya.
Diketahui, Bareskrim Mabes Polri resmi mengambil alih kasus Brigadir J Polda Metro Jaya.
Kasus dugaan pelecehan seksual itu disebut dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Selain dugaan pelecehan seksual, Brigadir J juga dilaporkan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap Putri.
Baca Juga:Pengacara Istri Ferdy Sambo Ungkap Keanehan Brigadir J Sebelum PenembakanTimnas Indonesia Agendakan 2 Laga Hadapi Curacao, Yunus Nusi: Mereka Terkendala Vaksinasi Covid-19
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut dua kasus tersebut kini resmi ditangani tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ia menambahkan, upaya itu dilakukan agar penanganan kasus berjalan efektif dan efisien.
“Kendati demikian, tim khusus masih akan melibatkan sejumlah penyidik dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan,” kata Irjeb Dedi.(disway)