Meski sekarang tak seperti dulu yang hampir setiap hari dikunjungi banyak wisatawan lokal dan luar daerah, diakui Anam, untuk saat ini Pangjugjugan masih tetap bertahan walaupun pengunjung dapat dihitung jari.
“Harapan saya supaya pihak Pemda (Sumedang) bisa lebih perhatian bagi wisata-wisata. Soalnya kita swasta bukan meminta dikasih bantuan dan sebagainya,” papar Anam sambil mematikan bara rokok filternya.
“Dukungan promosi dari pemerintah itu cukup berperan untuk wisata. Baik publikasi, adakan program yang berkaitan dengan wisata, atau kegiatan dan sambut tamu pejabat luar daerah di tempat wisata,” tambahnya sambil mengeluarkan satu batang rokok filter dalam bungkus yang Anam biarkan di atas meja.
Baca Juga:Petani di Dataran Tinggi Dapat KeuntunganRamai Dugaan Pejabat Titipkan Siswa di Luar Jalur Resmi PPDB
Dia mengaku, jangankan dukungan Pemda Sumedang terhadap sektor pariwisata, perhatian pun tergolong minim. Pasalnya dikatakan Anam, papan petunjuk jalan untuk mempermudah wisatawan sampai sekarang belum pernah ada.
Minimnya perhatian Pemda Sumedang terhadap pariwisata yang dikatakan Anam, selaras dengan pantauan Jabar Ekspres menuju lokasi wisata alam Pangjugjugan.
Perjalanan Jabar Ekspres dimulai dari kawasan Pasar Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Jika 9,7 kilometer untuk mencapai wisata alam Pangjugjugan.
Sepanjang perjalanan Jabar Ekspres tidak melihat satu pun papan informasi atau petunjuk jalan yang memberitahukan lokasi wisata di wilayah Kecamatan Pamulihan.
Tidak hanya petunjuk arah menuju Pangjugjugan, namun juga informasi jalan menuju kolam renang Panyindangan yang terletak di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang atau sekitar 2 kilometer sebelum Pangjugjugan.
Masih dalam pantauan Jabar Ekspres, saat memasuki area wisata alam Pangjugjugan suhunya terasa berbeda. Udara sejuk mulai memeluk tubuh dengan pepohonan rindang sampai terbentuk seperti terowongan alami sangat memanjakan mata.
Sementara itu, masih di area Pangjugjugan, Anam mempertemukan Jabar Ekspres dengan sang pemilik wisata alam, Jajat Suhardja.
Baca Juga:SMA Negeri Jatinangor Akui Ada Oknum Pejabat Titipkan Siswa di Luar Jalur ResmiJadwal Tayang dan Bocorannya, Maki VS Naoya
Mengenakan kemeja polos biru tua dengan celana bahan panjang berwarna hitam, Jajat terlihat berwibawa namun santai ketika berbicara.
“Rencana kita tambah area lain (spot foto hingga tempat kemping dan piknik). Penanaman pohon kita terus lakukan dan ditambah jenisnya,” kata Jajat di dalam ruangan berbahan bambu dan kayu, bangunan gaya zaman dulu.