Seperti diketahui, Brigadir J tewas usai lima kali terkena tembakan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif itu, pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Peristiwa baku tembak polisi ini menjadi polemik, terutama karena kasus ini mencerminkan institusi kepolisian.
Banyak desakan dari berbagai pihak, salah satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus ini segera dituntaskan.
Baca Juga:DFSK Kenalkan Mobil Listrik Mungil di Event PEVSAutopsi Ulang Jenazah Brigadir J Dipastikan Aman
“Harus segera dituntaskan. Selesai dan sampaikan apa adanya,” ujar Jokowi saat mengunjungi Pulau Rinca, Kamis 21 Juli 2022.
Komnas HAM yang ikut terlibat dalam pengusutan kasus baku tembak sesama polisi ini telah melakukan beberapa tindakan.
Salah satu agenda terdekat mereka saat ini adalah pemanggilan Bharada E dan ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya hari ini.
“Besok (hari ini) agendanya adalah memanggil untuk meminta keterangan dari ADC (aide de camp) dari Irjen Sambo,” ujar Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam kepada wartawan, Senin 25 Juli 2022.
Brigadir J disebut merupakan ajudan pribadi yang ditugaskan untuk menjaga Putri Chandrawathi.
Tak disebutkan ajudan Ferdy Sambo lainnya berperan sebagai apa. Bahkan, saat peristiwa baku tembak terjadi, juga tak disebutkan keberadaan mereka.
Namun isu tersebut dibantah oleh kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak yang mengatakan ia hanya ajudan Kadiv Propam.
Baca Juga:Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week Mendapat PertentanganGado-gado dan Pecel Masuk 50 Salad Terbaik di Dunia
“Ya dia (mendiang Brigadir J) cerita sebagai ajudan Kadiv propam, ” kata Vera Simanjuntak.
Sementara itu, Komnas HAM sudah membuat jadwal pemanggilan untuk Bharada E dan ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya, yakni pada pukul 10.00 WIB.
Tak disebut detail soal maksud pemanggilan Bharada E dan ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya itu.
Anam berharap, semua ajudan Ferdy Sambo datang memenuhi panggilan Komnas HAM.”Kami berharap semuanya bisa datang ke Komnas HAM memenuhi permintaan,” pungkasnya.(disway)