JAKARTA, Setelah wilayah Eropa diserang dengan suhu panas yang luar biasa, saat ini gelombang panas mulai memasuki wilayah Asia.
Suhu panas mulai landa Tiongkok yang membuat temperatur cuaca tembus 40 derajat celsius.
Kondisi suhu panas ini mulai dirasakan oleh warga Tiongkok sebelah timur sejak Selasa 19 Juli lalu.
Baca Juga:Erik ten Haag Sudah ‘EGP’ Soal Niatan RonaldoSelama 2 Minggu, Arus Lalu Lintas di Kota Tasik Berubah
Menurut perkiraan pihak meteorologi kondisi cuaca seperti ini di perkirakan akan melanda wilayah Tiongkok hingga 10 hari kedepan.
Lonjakan suhu semakin meningkat diperkirakan terjadi setalah Sabtu 23 Juli mendatang yang disebut dengan ‘big head’.
Kondisi big head ini diperkirakan akan membuat kondisi cuaca dengan suhu yang sangat panas dan berlangsung selama 3 hari bahkan lebih.
“Serangan big head ini diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celsius dan kemungkinan akan lebih tinggi lagi,” papar Fu Jiaolan dari pihak meteorology.
Pada Jumat 22 Juli wilayah Zhejiang, Fujian dan Guangdong menunjukan temperature cuaca yang mencapai 35 derajat celcius dan di perkirakan akan berlangsung hingga 3 hari kedepan.
Sedangkan 3 eilayah yang berada di bagian pesisir mulai dari Hunan, Jiangxi dan Chongqing kemungkinan akan menghadapi resiko kebakaran hutan.
Selain itu, suhu panas ini juga akan mempengaruhi beban dari penggunaan listrik di wilayah Tiongkok.
Baca Juga:Ditangkap Saat Ngemall, Ini Awal Mula Kasus Nikita Mirzani vs Dito MahendraMantan Polisi Bikin ‘Pabrik’ Sabu di Perumahan
Dilansir dari reuters.com, pihak kementerian memberikan peringatan bahwa ini adalah ujian yang berat dan diharapkan pemerintah dapat menghadapainya.
Sejak 1 Juni hingga 20 Juli, sebagian lembah Sungai Kuning dan Sungai Yangtze yang merupakan pusat utama industri dan perdagangan Tiongkok telah mengalami kenaikan shu yang lebih tinggi dari biasanya.
Selain tu sejak Juni, gelombang panas juga telah melanda bagian lain Asia Timur, Eropa Barat, Afrika Utara, dan Amerika Utara yang memicu kebakaran hutan.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim hanya akan meningkatkan gelombang panas semakin panas dan lebih sering.
Menurut media Tiongkok, periode terpanas dalam 300 tahun terakhir adalah pada Juli 1743 selama dinasti Qing, dengan seorang misionaris Prancis di Beijing dikatakan telah mencatat suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 44,4 derajat Celcius.