GARUT – DPC GMNI Garut menggelar audiensi bersama komisi IV DPRD Garut membahas masalah pendidikan, sosial dan kesehatan, Jumat 22 Juli 2022 di gedung DPRD Garut. Namun demikian, jajaran GMNI Garut kecewa berat lantaran pejabat terkait yang diundang sebagian tidak datang. Diantaranya yang tidak datang itu adalah Ketua DPRD Garut dan Sekda Garut.
Audiensi yang digelar GMNI tersebut diterima oleh Komisi IV DPRD Grut serta turut pula Kepala Dinas Sosial Garut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Direktur RSUD dr. Slamet Garut.
Meskipun diterima oleh Komisi IV DPRD Garut, GMNI tetap merasa kecewa berat karena pimpinan Wakil Rakyat justru tidak datang dengan Sekda Garut.
Baca Juga:Single ImageUMKM Harus Melek Literasi Keuangan
Sekjen DPC GMNI Garut Bung Nanan Nugraha mengtakan, pihaknya melalui surat yang dikirimkan mengajukan audiensi langsung dengan pimpinan DPRD Garut serta meminta menghadirkan sekertaris Daerah Garut.
” Kami mengajukan surat audiensi ini bukan kepada komisi IV, tetapi langsung kepada ketua DPRD Garut supaya kami bisa berdialog langsung dengan pimpinan DPRD Garut, selain itu kami pun meminta DPRD Garut untuk dapat menghadirkan sekretaris daerah kabupaten Garut beserta kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan serta Direktur RSUD dr. Selamet. Namun sangat disayangkan Ketua DPRD Kabupaten Garut beserta sekertaris daerah Kabuaten Garut tidak nampak hadir dalam kegiatan audiensi ini,” ungkap Nanan.
Nanan merasa bahwa DPRD Garut ini tidak ada sosok ketua. Karena dalam setiap agenda aksi maupun audiensi, Ketua DPRD Garut selalu tidak hadir. Apakah memang menghindar bertemu mahasiswa atau elemen lain.
“Kamipun sangat kecewa seakan-akan pak sekda dan ketua DPRD Garut tutup mata melihat kondisi pendidikan, sosial dan kesehatan di Kabupaten Garut ini yang sangat bobrok , padahal ketiganya merupakan sektor yang paling penting dalam meningkatkan sumberdaya Manusia serta meningkatan ekonomi dan kesejahteraan Rakyat,” Ujarnya.
Di sisi lain Ketua DPC GMNI Garut, Bung Jajang Sepulloh menyayangkan kepada pihak DPRD yang selalu menjadwal ulang agenda audiensi yang telah diajukan.
” Dengan kondisi darurat, di bidang pendidikan sosial dan kesehatan, sangat disayangkan ketua DPRD Garut selalu menunda agenda yang telah diajukan, seakan akan ini adalah hal yang tidak penting padahal ini adalah sektor yang harus segera diperbaiki, kami kecewa terhadap DPRD Garut yang katanya menjadwal ulang karena ada agenda DPRD yaitu bimtek pada tanggal 6 Juli, namun pada tanggal tersebut saya pun melihat ketua DPRD Garut malah menghadiri agenda lain, sehingga mengesampingkan kami yang membawa kepentingan Rakyat dikabupaten Garut,” Ujarnya.