Zulkifli Hasan malah meyakini persoalan minyak goreng yang terjadi dalam beberapa bulan kebelakang lebih diakibatkan kekeliruan mengantisipasi lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) dunia.
“Enggak, saya kira bukan soal mafia tidak mafia. Ini kan ada kenaikan harga booming. Teman-teman punya CPO langsung jual cepat, nah ada keterlambatan kita mengantisipasi,” kata dia, Senin.
BACA JUGA: 151 Keluarga Terima BLT Dana Desa dari Pemerintah Desa Pagerageung Sebesar Rp 300.000 Tiap Bulan Â
Baca Juga:TNI AU Naikkan Pangkat Lettu Pnb Alan Safitra, Pilot Pesawat T-501 Golden Eagle yang Gugur Dalam TugasBuntut Kasus Brigadir J, Dua Jenderal dan Satu Kapolres Dicopot, Polri: Ini Merupakan Suatu Keharusan
Zulkifli Hasan menilai melonjaknya harga minya sawit dunia semestinya menjadi berkah dalam negeri, tapi justru menimbulkan masalah.
“Harga bagus kan berkah sebetulnya. Ini harga bagus bukan berkah, jadi masalah. Nah ini yang harus kita urai di mana. Saya sudah tahu, sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya. Sebulan dua bulan beres Insha Allah,” katanya.
Mendag Zulhas menjelaskan salah satu solusi yang telah disiapkan mengantisipasi kondisi tersebut tidak terulang yakni memperbaiki tiga distribusi yang memasok minyak goreng curah ke lebih 10.000 titik penjualan dengan satu harga Rp 14.000 per liter. (radartasik.disway.id)