GARUT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi lokasi dan warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, kamis (21/7).
Berdasarkan pengumpulan data di lapangan yang diinformasikan kepada Pemprov Jabar, Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil) menyebutkan ada 43 jembatan yang hancur karena tersapu banjir bandang.
Dalam kunjungannya ke Garut, Ridwan Kamil meninjau lokasi bencana di wilayah Cakarokrok Kecamatan Banyuresmi yang terdapat jembatan yang hancur diterjang banjir.
Baca Juga:Beruntungnya Nasabah BRI Unit Karangpawitan, Dapat Mobil Avanza di Panen Hadiah SimpedesMenko Perekonomian Bertemu AmCham dan Pelaku Usaha AS, Pemulihan Ekonomi dan Daya Saing Industri Indonesia Mendapat Apresiasi
Jembatan yang ditinjau Emil merupakan akses penghubung Desa Sukasenang (Banyuresmi) dengan Desa Lengkong Jaya (Karangpawitan), jalan lintas bagi warga untuk mengangkut hasil pertanian dan bersekolah.
“Rekan-rekan media, mohon maaf saya baru bisa hadir ke kabupaten Garut, karena baru menyelesaikan ibadah haji, dan ini adalah satu titik dari 43 yang jembatannya hancur, jadi pemerintah Jawa barat akan membantu di titik ini, dalam empat hari akan selesai jembatan darurat dan saya sudah tugaskan Forkopimda, relawan untuk menyebrangkan anak-anak naik perahu, seperti yang saya lakukan barusan,” kata Emil.
Setelah empat bulan mendatang kata Emil, jembatan permanen akan segera diselesaikan dengan memperhatikan kekuatan dan ketinggian lebih dari yang sebelumnya.
“Karena hasil kajiannya ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan sekitar 2 Meter dari sebelumnya,” katanya di Cikarokrok, Banyuresmi.
Kedepannya, Pemprov Jabar bersama Pemda Garut akan merumuskan mulai dari pendanaan hingga teknis pembangunan jembatan yang terputus di Garut.
“Saat ini kita sedang dipikirkan, dengan pak Bupati, pa wakil Bupati juga agar dikerjakan serempak, karena kalau satu-satu akan lama. Dan mengenai pendanaan mayoritas akan dibantu dari anggaran provinsi, jadi Insya Allah jangan khawatir,” katanya
Ia pun menghimbau, agar masyarakat tetap waspada lantaran pemanasan global yang berdampak pada cuaca yang tidak menentu.
Baca Juga:DKP Jabar Rehabilitasi Tambak Seluas 7.000 Meter PersegiJQR Diterjunkan Kang Emil untuk Salurkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Jawa Barat
“Harusnya kan ini musim kemarau, tapi nyatanya kan hujan, jadi banyak prediksi-prediksi yang meleset. Ko,” pungkasnya. (red)