JAKARTA,- Menjelang akhir bulan Juli, kasus Covid1-19 kembali meresahkan publik, salah satunya di Puskesmas Kecamatan Kembangan mencatat terdapat 376 kasus COVID-19 per 18 Juli 2022.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita menjelaskan, angka tersebut berdasarkan selama 18 hari di bulan Juli 2022, di mana kasus aktifnya melebihi 300 kasus.
Rosvita menyebutkan, kasus aktif Covid-19 setiap harinya di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, berada di atas 50 kasus penyebaran Covid-19.
Baca Juga:Jasad Baharuddin Ditemukan dalam Perut BuayaPasca Banjir Bandang, Warga Kelurahan Pataruman Keluhkan Terhentinya Air PDAM
“Total kasus aktif COVID-19 ada 376. Sejauh ini peningkatan kasus aktifnya ada 68 kasus, yang paling tinggi ada di Meruya Utara sebanyak 17 kasus,” ujar Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita saat ditemui di Kantor Kecamatan Kembangan, Selasa, 19 Juli 2022.
Rosvita mengatakan hal ini bisa terjadi karena aktifitas penduduk sudah kembali normal, meski tetap dengan menerapkankan protokol kesehatan standar.
Menurut Rosvita, upaya yang harus dilakukan dalam penanggulangan COVID 19 yaitu dengan memastikan penduduk telah vaksinasi Covid-19 lengkap hingga dosis ke-3 (booster) untuk memberi kekebalan terhadap tubuh, mengurangi risiko kesakitan dan kematian.
Selain itu, 3T diterapkan lebih ketat, yaitu tracing, testing, dan treatmen, untuk memutus mata rantai penularan.
“Pencapaian vaksinasi kita untuk dosis ketiga booster per 18 Juli 2022 masih 49,47 persen,” katanya.
Adapun kendalanya yang Rosvita rasakan yaitu karena masih ada beberapa masyarakat yang masih belum mau melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Sehingga salah satu strateginya adalah melakukan pendekatan dengan cara menghampiri langsung masyarakat di lokasi yang mudah dijangkau.
Baca Juga:Jembatan Penghubung Desa Sukasenang dan Desa Lengkongjaya Putus, Pelajar Dibantu Petugas Gabungan MenyeberangKapolda Jabar Tinjau Lokasi Banjir di Kabupaten Garut
Seperti vaksinasi keliling, berlokasi di RPTRA, satuan-satuan pendidikan, juga pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), posyandu-posyandu, lokasi pengambilan bansos, dan tempat lain yang potensi memiliki banyak peserta kegiatan.
“Strategi kami intinya 3T harus diperketat supaya tidak menularkan ke mana-mana,” ujarnya.
Dia pun berharap kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 secara lengkap, yaitu dosis 1, dosis 2 dan Booster agar daya tahan tubuh tetap kuat.
“Kami berharap masyarakat percaya dan melakukan vaksinasi COVID-19 secara lengkap hingga dosis ke 3. Karena jika belum, perlindungannya tidak seoptimal orang-orang yang sudah vaksin lengkap,” katanya.