GARUT – Sesuai dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia (RI), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Suharyanto terjun ke lokasi bencana di Kabupaten Garut untuk memastikan tahapan – tahapan penanggulangan bencana, Selasa, 19 Juli 2022.
Suharyanto mengatakan, pihaknya beserta jajaran BNPB datang ke lokasi bencana banjir ini untuk memastikan langkah penanggulangan sudah tepat, khususnya di tahap tanggap darurat yang bisa berjalan dengan baik.
“Kami informasikan bahwa, bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Garut ini sekarang sudah mulai surut airnya. Allhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat banjir. Memang ada satu orang yang meninggal, tetapi itu karena sakit stroke,” kata Suharyanto Selasa (19/7/2022).
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Bandung Pada Hari Ini 19 Juli 2022Link Live Streaming Taipei Open 2022.
Dia memastikan, dalam masa tanggap darurat ini, kebutuhan – kebutuhan untuk masyarakat, seperti makanan, obat – obatan, dan lain – lain akan dipenuhi oleh Pemerintah dan juga pemerintah daerah.
“Artinya, keselamatan rakyat, masyarakat yang terdampak ini menjadi prioritas utama,” katanya.
Setelah masa tanggap darurat sudah selesai, nantinya pihaknya akan mengkaji segala kebutuhan – kebutuhan yang harus segera dilakukan.
“Nanti Pemerintah Daerah, dibantu unsur TNI/Polri, melakukan langkah – langkah pasca tanggap darurat,” katanya.
Menurut hasil kajian sementara yang diterima, ada beberapa rumah warga yang harus direlokasi. Karena, khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Ini dalam proses negosiasi dan penjelasan kepada masyarakat, agar mereka mau direlokasi,” katanya.
Dia mengatakan, sembari menunggu pembangunan relokasi rampung, ada beberapa warga yang harus meninggalkan rumahnya, yang nantinya pihak Pemda Garut akan menyiapkan rumah kontrakan untuk ditempati sementara oleh masyarakat tersebut.
Baca Juga:Melihat Sepak Terjang Anggota Tim Khusus yang Bertugas Usut Kasus Tewasnya Brigadir JTernyata Ini Arti Dari Kata “Slebew” dalam Bahasa Gaul TikTok, Hati-hati Saat Mengucapkannya
“Nanti dari BNPB akan membantu dana yang digunakan untuk mengontrak itu,” katanya.
Dia mengatakan, tipikal daerah Garut yang memiliki banyak daerah – daerah yang tinggi, tentu saja longsor akan sering terjadi.
“Kemudian juga sungai – sungainya sudah banyak yang dangkal, itu yang harus kita pikirkan ke masa depan. Agar, dikemudian hari apabila terjadi kejadian yang sama, dampak yang ditimbulkannya, minimal tidak seperti sekarang,” katanya.(cat)