GARUT – Camat Bayongbong, Frederico Fernandes menyebut, akibat banjir bandang pada Jumat (15/7) lalu, sebanyak 10 desa terdampak.
Sebagian dari warga korban banjir bandang itu hingga sekarang masih ada yang mengungsi. Diantaranya mereka mengungsi di kantor kecamatan yang lama.
” Yang mengungsi di Kecamatan lama 31 jiwa, 9 KK,” ujar Camat Bayongbong, Frederico Fernandes, Senin (18/7/22).
Baca Juga:Libur Sekolah Telah Usai, Kawasan Jalan HZ Mustofa Laris ManisTukang Bubur Bisa Naik Haji
Sejauh ini kata Camat, bantuan dari berbagai pihak sudah datang kepengungsi. Diantaranya dari Dinas Sosial Kabupaten Garut dan para donatur.
Namun demikian, tak semua warga terdampak mengungsi. Sebagian dari mereka sudah menempati rumah masing-masing.
Dampak dari banjir sendiri, menurut Camat di Bayongbong tidak begitu parah jika dibandingkan dengan kecamatan lain.
Hanya ada satu lokasi yang mengalami kerusakan cukup besar, yaitu adanya dua rumah yang hanyut di Kampung Bayongbong Timur, Desa Bayongbong.
” Kita zoom tadi malam, Bayongbong tidak terlalu membahayakan,” katanya.
Langkah konkret yang sudah dilakukan dalam menangani banjir bandang ini menurut Camat sudah sesuai SK Bupati Garut. Dimana harus dibentuk pos bencana dan itu sudah disiapkan.
Untuk kerugian materi yang ditimbulkan dari bencana banjir bandang ini menurut Camat tidak terlalu besar. Kerugian besar hanya diderita dua rumah yang hanyut ke sungai yaitu Rp100 juta ditambah kerugian materi lain ditotal sekitar Rp200 juta.
Ditanya apakah akan ada relokasi rumah yang berada di pinggir sungai, Camat menjelaskan bahwa keputusan itu nanti ada di kabupaten.
Baca Juga:Jus Tomat Bisa Kurangi Risiko Penyakit KronisResmi! Robert Lewandowski Pamer Pakai Jaket Barcelona
Pihaknya sudah menyerahkan data kepada BPBD dan Disperkim. Nantinya kedua instansi ini yang melakukan asesmen, apakah harus dilakukan relokasi atau tidak.
” Tergantung assesmen. yang penting dari kecamatan dan forkopimcam sudah memberikan data ke BPBD dan Disperkim,” katanya.(fer)