JAKARTA, – Cerita tewasnya Brigadir J sebagai korban setelah penembakan antar Polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo beberpa waktu lalu.
Jasad Brigadir J kemudian dikirim kekeluarga oleh pihak kepolisian yang disambut dengan isak tanggis
Samuel Hutabarat yang merupakan ayah dari Brigadir J mengungkapkan bahwa anaknya adalah sniper yang handal.
Baca Juga:Tips Ampuh Demi Bisa Bangun Pagi Secara Rutin3.000 Guru Honorer Dikmen Resah
Sosok Brigpol Nopriansah Yosua Hutabarat bukan sosok sembarang dalam penggunaan senjata api.
Baik dalam menggunakan senjata laras panjang dan pendek.
Hal tersebut dikarenakan Brigadir J sudah lama bertugas di Brimob yang diketahui sejak 2012.
Dilansir dari jambiekspres.disway.id, ayah dari Brigadir J, Samuel Hutabarat menceritakan bahwa sesudah masuk Sekolah Polisi Negara (SPN) Jambi, Brigadir J kemudian mengikuti pendidikan di Pusdikbrimob Watukosek.
Pertama Brigadir J bertugas di Markas Brimob yang ada di Pamenang, Merangin, Jambi.
Tiga tahun setengah kemudian atau tahun 2015, Brigadir J ditarik ke Mako Brimob di provinsi atau di Kota Jambi.
Pada tahun 2019 akhir, Brigadir J berangkat atau bertugas di Jakarta di Bareskrim Polri
Deberitakan sebelumnya bahwa kronilogis penembakan antar Polisi di rumah Dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo yang sampaikan pihak kepolisian membuat keluarga korban Brigpol Nopriansah Yosua Hutabarat, mempertanyakan pernyataan tersebut.
Baca Juga:Momen Apresiatif, BRI Bawa Pekerja Berprestasi di daerah Terima Penghargaan Internasional BergengsiLumba-lumba Ini Tersisa 10 Ekor Lagi di Dunia
Samuel Hutabarat, ayah kandung Brigadir J mempertanyakan soal kronologis yang disampaikan pihak kepolisian mengenai kejadian penembakan antar Polisi yang menewaskan anggota Brimob asal Jambi tersebut.
“Dari penjelasan Polisi bahwa yang menembak pertama adalah almarhum, namun dikatakan tembakan itu tidak kena, hebat ya Bharada E itu bisa menghindar,” kata Samuel, pada Selasa 12 Juli 2022.
Hutabarat menambahkan, setelah menghindar Bharada E langsung mengambil senjata dan langsung menembak Almarhum Brigpol Yosua, anggota brimob asal Jambi yang tewas tertembak.
“Hebat sekali dan langsung kena, langsung saya potong omongan Polisi itu, hebat sekali Bharada E itu bisa menghindari dari peluru, mengambil senjata dan langsung kena menembak anak saya, melebihi sniper,” tambahnya.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa senjata yang digunakan, Bradha E adalah senjata jenis Glock 17 dengan magazine 17 butir peluru dan tersisa 12 peluru, sedangkan Brigadir J menggunakan senjata jenis HS 16 dan tersisa 9 peluru.