Perlunya Berpolitik Praktis Demi Masa Depan

Perlunya Berpolitik Praktis Demi Masa Depan
KH Imam Jazuli Lc MA-Dok.Disway.id -Disway.id
0 Komentar

Ideologi Aswaja diperjuangkan dengan politik kekuasaan juga bisa dilihat dari pengalaman Mesir.  Al-Azhar dibangun 980-972 M). Hari ini Al-Azhar bermazhab Sunni. Sebelumnya dikelola oleh Dinasti Fatimiyah yang Syiah pada tahun 909-1171 M. Al-Azhar didirikan demi kepentingan Mazhab sebelum bermetamorfosa menjadi intelektualisme murni.

Di negeri kita tercinta ini, Aswaja juga diperjuangkan secara politik oleh para da’i muslim era awal. Dewan Wali Songo menunjuk Raden Fatah untuk menjadi Adipati Demak (sebelum menjadi kesultanan). Raden Fatah terlalu sibuk mengurusi pondok pesantren sehingga dianggap tidak patuh pada Majapahit. Kemudian lahirlah konflik antara Demak dan Majapahit.

Dengan pengalaman berbeda, anggota Wali Songo dari Cirebon, Sunan Gunung Jati, memilih dirinya untuk berdakwah lewat kekuasaan politik. Ia menjadi raja, di mana tidak satu pun anggota Wali Songo lain kala itu yang secara langsung terjun ke ranah politik praktis.

Baca Juga:Terkuak Tewasnya Brimob Asal Jambi, Bermula Aksi Pelecehan Terhadap Istri Kadiv PropamPogba Is Back! Tolak Rp 6 Miliar Per Minggu dari MU

Artinya, esensi politik praktis dan politik kekuasaan bukanlah sesuatu yang negatif, tergantung dari figur yang menjalankan. Berpolitik praktis menjadi kebutuhan mendesak di era kontemporer ini, ketika satu-satunya regulasi yang ada mensyaratkan dukungan partai politik bagi calon pemimpin negara.

Dari sinilah, para ideolog maupun praktisi dakwah Aswaja perlu berpolitik praktis. Dan sudah sangat terang benderang saluran politik Aswaja itu adalah Partai Kebangkitan bangsa (PKB). Satu-satunya partai yang berlandaskan ideologi aswaja, jadi, perlu dicatat, masa depan aswaja akan ditentukan sejauh mana kekuasaan politik yang di raih PKB,  Wallahu a’lam bis shawab.

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015. (disway)

0 Komentar