JAKARTA Banyak orang melewatkan sarapan di pagi hari dengan berbagai alasan. Mayoritas, orang melewatkan sarapan karena kesibukan dan tidak punya cukup waktu karena harus buru-buru beraktivitas.
Padahal, sarapan memiliki banyak manfaat serta tidak memerlukan waktu yang lama, kok! Menurut National Health Service, sarapan itu baik untuk kesehatan, karena dapat mengurangi risiko obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, hingga diabetes.
Merangkum dari berbagai sumber, kebiasaan melewatkan waktu sarapan bisa memberi pengaruh buruk bagi tubuh. Berikut 5 di antaranya, dampak buruk yang menghantui tubuh jika kamu memilih untuk melewatkannya.
1. Perubahan Berat Badan
Baca Juga:Aplikasi Mental Age di TikTok Lagi ViralSemakin Murah, Harga Emas Antam Pada 12 Juli 2022 Turun Rp3.000 Per Gram
Salah satu dampak buruk melewatkan sarapan adalah bisa memicu kenaikan berat badan. Khususnya para cewek, pasti kamu gak mau hal ini terjadi, kan? Orang yang tidak sarapan cenderung merasa lapar yang berlebih hingga tak terkendali di siang hari.
Semakin tinggi rasa lapar, akan membuat seseorang mengonsumsi jumlah makanan lebih banyak, yang tentu saja berpengaruh pada perubahan berat badan. Selain itu, melewatkan sarapan juga menyebabkan kamu lebih mudah merasa lelah sepanjang menjalankan aktivitas di pagi hari.
2. Hormon Stres Meningkat
Tahukah kamu jika melewatkan sarapan bisa membuat hormon stres jadi meningkat? Hormon stres utama, yaitu kortisol berada dalam tingkat tertinggi pada jam 7 pagi. Hormon ini bertugas untuk membantu tubuh mengolah gula dan lemak yang diubah menjadi energi.
Nah, jika kamu melewatkan sarapan, kadar kortisol akan terus meningkat, sehingga membuatmu lebih mudah cemas dan gelisah. Dengan sarapan, kamu bisa menyeimbangkan kadar hormon ini kembali normal.
3. Mudah Lupa
Penelitian University of Leeds United Kingdom menunjukkan beberapa akibat yang terjadi pada anak jika melewatkan sarapan, yakni:
– Lebih cepat lelah saat di sekolah
– Tidak mampu berkonsentrasi
– Kehilangan banyak kesempatan untuk mendapat stimulasi kognitif
Selain itu, kondisi ini bisa mengarah pada penurunan rentang perhatian, memperlambat kecepatan belajar, dan gangguan memori alias mudah lupa.
4. Sulit Fokus