“Pertumbuhan kepemilikan produk keuangan formal tahun 2021 dibandingkan pada tahun 2020 meningkat sebesar 3,7 persen dari 61,7 persen pada tahun 2020 menjadi 65,4 persen. Sebagai target inklusi keuangan nasional 90 persen pada 2024, BRI berupaya untuk berkontribusi dari ekosistem mikro dan ultra mikro sebesar 70 persen, dan sampai dengan 2021 kontribusi BRI telah mencapai 64 persen,” tegas Supari.
Optimalisasi Ekonomi Lokal
Dalam 2 tahun terakhir masa pandemi, menjadi masa – masa berat bagi perekonomian secara nasional. Pembatasan mobilitas masyarakat guna mitigasi penyebaran Covid19, seakan menghentikan denyut jantung aktivitas pelaku usaha sehingga banyak mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang salah satunya memaksa terjadinya migrasi masyarakat dari perkotaan kembali ke perdesaan (ruralisasi).
Pada tahun pertama pandemi, terlihat adanya kenaikan tingkat tenaga kerja informal di perdesaan menjadi 73,41 persen atau mengalami kenaikan sebesar 3,40 persen dari tahun sebelumnya 70,01 persen.
Baca Juga:Dukung Digitalisasi Layanan Kesehatan, BRI Sediakan Layanan Perbankan dalam Healthcare Ecosystem “SIMRS”Satindra
Naiknya angka tersebut mengindikasikan ruralisasi benar terjadi. Disamping itu, pada sektor formal di perdesaan juga terjadi penurunan tenaga kerja. Hal itu tidak terlepas dari dampak pandemi yang telah melemahkan berbagai sektor formal diseluruh wilayah.
Pada 2021, terjadi sebuah pergerakan data yang menarik, dimana sektor informal terjadi penurunan dan sektor formal mengalami kenaikan yang besarannya sama, yakni sebesar satu persen. Hal ini dapat kita intepretasikan bahwa terjadi pergeseran tenaga kerja dari sektor informal kepada sektor formal atau telah terjadi penciptaan lapangan kerja formal baru di perdesaan yang mampu menyerap tenaga kerja baru.
“Sebagai salah satu mitra strategis dalam pengembangan ekonomi lokal, BRI sebagai bank yang memiliki fokus terhadap pengembangan usaha mikro dan ultra mikro memegang peranan penting. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan BRI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” tanbah Supari
Sejak tahun 2020, BRI telah menginisiasi beberapa program pemberdayaan sebagai garda terdepan dalam roadmap pengelolaan bisnis mikro BRI. Melalui program Desa Brilian BRI yakni sebuah program pemberdayaan desa yang menyasar pada optimalisasi beberapa aspek, meliputi fungsi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), implementasi digitalisasi, penciptaan inovasi serta keberlanjutan desa berdasarkan visi misi pengelolaan desa. Adapun, tujuan program tersebut menciptakan desa yang tanggap, tangguh dan terus melakukan inovasi terhadap perubahan kondisi lingkungan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Hingga saat ini, telah terdapat lebih dari 1.500 desa yang tergabung dalam binaan program Desa Brilian BRI.