” Mudah-mudahan bantuan tersebut bisa dimanfaatkan dan bisa menjadi motivasi bagi warga kami untuk adanya gotong royong terhadap masyarakat yang mendapatkan musibah,” ujar Kades.
” Insyaa Allah kami dari Desa Cintaasih akan berupaya semaksimal mungkin dan kami berjanji akan menyelesaikan rumah. Karena beliau termasuk kader kami yang membantu selama ini ke pemerintah desa. Dan kami juga bertanggung jawa insyaa Allah kami akan secepatnya merealisasikan pembangunan rumah,” tambah kades.
Kades Cintakarya, Kecamatan Samarang, Soma Suhendi juga siap untuk ikut membantu korban bersama jajaran kepala desa di Samarang. Walaupun bantuan seadanya namun pihkanya akan berusaha membangun kekompakan membantu korban bersama kades lainnya.
Baca Juga:Penyaluran KUR BRI Diestimasi Menyerap 32,1 Juta Lapangan KerjaOkke Muhammad hadits Dilantik Jadi Ketua DPD KNPI Kabupaten Garut, Periode 2022 – 2025
Sementara itu Ai Hamidah (37) ketika diwawancarai tak kuasa menahan tangisnya. Karena anaknya yang masih duduk di bangku TK mengucapkan kalimat yang membuatnya sedih.
” Mah iqro saya kebakar, rumah saya kebakar,” ujar Ai menirukan ucapan anaknya yang masih TK itu.
Karena itulah Ai tak kuasa membendung air matanya memikirkan anak-anaknya yang masih kecil itu.
Seluruh harta benda Ai ludes terbakar, termasuk uang yang disimpan di rumah sebagai modal usaha juga habis. Sekarang Ai hanya mempunyai pakaian sehelai yang dipakainya. Dan saat ini ia menumpang tinggal di rumah saudaranya.
Menurut Hermawan (40) saudara Ai, api bermula dari ruangan depan. Diduda akibat korsleting listrik terjadi percikan api dan dengan cepat membakar rumah Ai.
” Sekitar jam 7 lebih api mulai dari depan naik ke atas. Karena bangunan semi permanen langsung cepat merambat,” ujar Hermawan.
Saat itu rumah memang dalam keadaan kosong, karena suami Ai tengah di Bandung dan Ai sendiri tengah ke rumah sakit menjenguk saudaranya.(fer)