MADINAH – Seorang jemaah Haji asal Indonesia alami musibah yang menyebabkan kakinya melepuh di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Seperti dilaporkan Kementerian Agama, jelang perayaan ibadah Haji, para jemaah diuji dengan kondisi cuaca panas di Arab Saudi.
Khususnya di dua kota Suci Mekkah dan Madinah, cuaca panas berada di puncaknya.
Baca Juga:Situ Bagendit Milik Semua Warga Garut, Jangan Buang Sampah SembaranganAda Pemandangan Situ Cangkuang, Palalangon Jadi Lokasi Selfie
Suhu tertinggi di Arab Saudi saat ini mendekati 46-48 derajat celcius. Hal ini menjadi ujian bagi para jemaah.
Akibat cuaca yang panas, lantai halaman Masjid Nabawi juga terasa menyengat.
Bahkan, seorang jemaah haji asal Indonesia kakinya sampai melepuh ketika menginjak halaman Masjid Nabawi.
Lantai Masjid Nabawi dilaporkan sangat panas sehingga akan terasa menyakitkan jika tidak menggunakan sandal atau sepatu.
Salah satu jemaah haji Indonesia asal Banda Aceh terduduk lemas dan kesakitan, karena kaki yang melepuh.
Wanita paruh baya itu ditangani dokter yang tergabung dalam pemberi Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH), dr Fachrurrazy Basalamah, di halaman Masjid Nabawi, Kota Madinah.
Petugas yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter itu langsung tanggap melihat kondisi lemas dan kesakitan yang dirasakan jemaah lantaran kakinya melepuh.
Dia terlihat sigap mengangkat jemaah dan mendudukannya di kursi roda.
Telapak kaki jemaah terlihat melepuh dan kemerahan.
Baca Juga:Gus Miftah Tanya Sejak Kapan Rendang Punya Agama, UAH Komentari: Pertanyaan Kurang kerjaanRencanakan Bertemu Kapolres dan Kajari, DPC LPM Tarogong Kidul Hasilkan 4 Poin Penting
“Jemaah mengalami luka bakar derajat dua. Ini merupakan derajat luka bakar tingkat sedang yang terjadi pada lapisan kulit lebih dalam dari epidermis. Ditandai dengan kulit memerah, terasa sangat perih, terutama ketika disentuh,” ujar dr. Fachrurozy Basalamah di Madinah, Sabtu 18 Juni 2022.
“Muncul lepuhan beberapa jam setelahnya, dan luka terasa sensitif dan menjadi pucat bila ditekan,” sambungnya.
dr. Fachrurozy tampak segera melakukan penanganan awal dengan menyiramkan area luka dengan air dingin dan air Zamzam. Setelah itu, dia mengoleskan salep luka bakar, serta dibalut kasa.
“Meskipun luka bakar derajat dua tidak membutuhkan operasi maupun bedah, namun tetap harus ditatalaksana dan diperhatikan dengan serius agar luka tidak semakin parah dan jemaah dapat melanjutkan aktivitasnya,” tandasnya.(dsw)