GARUT – Tiga gedung baru di Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Garut, Sabtu (18/6) diresmikan Direktur Syekh Abdullah Al Nouri Charity Society Kuwait, Ir Walid Masyari Al Saif. Tiga gedung baru tersebut diketahui merupakan wakaf warga Kuwait melalui Syekh Abdullah Al Nouri Charity Society Kuwait.
“Kedatangan kami ke sini ini atas nama Syekh Abdullah Al Nouri Charity, salah satu yayasan sosial di Kuwait. Kedatangan hari ini untuk meresmikan tiga proyek bangunan di pesantren ini yang sudah diberi nama Kampung Sosial yang mulia Syekh Shobah Al Ahmad, emir Kuwait yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu,” ujar Walid usai peresmian.
Ia menjelaskan bahwa proyek-proyek yang dibangun adalah gedung tiga lantai berisi 18 lokal kelas untuk ruang belajar, gedung dua lantai 4 untuk madrasah percontohan bahasa, dan gedung tiga lantai sembilan lokal ruangan untuk markaz Quran atau tempat pembelajaran Al Quran dan tahfidz.
Baca Juga:Tim Futsal SMPN 1 Jatinangor Juara SMKN 2 Garut CupDukungan Kuat Komunitas Intelektual Diharapkan dapat Menjadi Warisan Presidensi G20 Indonesia untuk Dunia
“Mudah-mudahan kedatangan kami ke sini bisa membantu para santri di pondok ini khususnya, umumnya untuk seluruh rakyat Indonesia. Kedatangan kami ke sini untuk proyek sosial Lillahi Ta’ala, yang statusnya wakaf,” jelasnya.
Ia memastikan bahwa kedatangannya ke Garut tidak membawa motif apapun kecuali karena Allah Ta’ala, murni untuk membantu rakyat Indonesia. “Kuwait secara negara maupun rakyatnya, gemar untuk berdonasi dan memberikan bantuan-bantuan, bahkan lebih ke 30 negara, bukan hanya indonesia saja,” ungkapnya.
Selain di Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa pihak di Indonesia untuk membangun madrasah-madrasah, masjid-masjid, termasuk masjid besar di Lombok dan Sumatera. “Setelah (meresmikan) ini, kami akan melakukan perjalanan ke Sumatera,” ucapnya.
Ia mengaku bahwa bantuan yang dilakukan ke Indonesia, setidaknya sudah berlangsung sejak tahun 1998. Bantuan-bantuan itu pun disambut antusias dan dimanfaatkan dengan baik, termasuk menjaga kualitas bangunan dengan baik pula.
“Makanya ini menjadi motifasi untuk terus melanjutkan bantuan-bantuan dari Abdullah Al Nouri Charity. Ada bangunan yang usianya sudah 40 tahun tapi masih terpelihara dengan baik, sehingga alasan itulah yang menjadikan kami ingin terus membantu rakyat Indonesia,” katanya.Walid memastikan bahwa alur dan bantuan yang diberikan di Indonesia dari Kuwait legal secara hukum negara. Itu karena dana datang dari Departemen Luar Negeri di Kuwait lalu masuk ke Kedutaan Besar Kuwait di Indonesia.