JAKARTA – Belum reda polemik rendang babi yang ramai jadi bahan perbincangan warganet di jagat media sosial. Kini giliran nasi uduk babi tenar.
Menariknya, ada yang menyebut ini pengalihan isu di salah satu WhatApp group. Ada juga tokoh agama dari MUI yang ikut bersuara soa nasi uduk babi. Serba salah jadi babi.
Ya, rendang daging babi yang menjadi salah satu menu restoran nasi padang bernama Babiambo, sempat tenar namanya, padahal kabar yang ada restoran itu sendiri sudah tutup akibat pandemi Covid-19. Eh baru sekarang ributnya.
Baca Juga:Kadisperindag Garut: Naik Turunnya Harga Dipengaruhi Banyak FaktorNikita Mirzani Diperiksa Polres Serang Kota Selama 4 Jam
Judulnya, warga Minangkabau tersinggung. Lantaran nasi padang dinilai identik dengan kehalalannya dan kental falsafah ajaran Islam.
Sehingga tidak pantas disandingkan dengan daging babi yang haram dikonsumsi umat Muslim, itu alasan yang mengemuka.
Nah, riuhnya soal rendang babi dan kini nasi uduk babi, membuat KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus tergelitik, dan sempat angkat bicara soal daging babi yang dimaksud.
Sosok yang dekat sekali dengan Gus Dur cukup bijak dalam menelaah trending topik yang kini dibicarakan warganet.
Ia menyampaikan nasihat lewat puisinya tentang korupsi, makan babi, dan minum bir. Dari pusinya itu, Gus Mus menganalogikan makan babi dan korupsi seperti melupakan setan dari yang lebih setan.
“Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan. Najis yang lebih menjijikkan. Virus yang lebih mematikan dari pada virus alkohol, nikotin dan minyak babi. Bahkan lebih merajalela daripada epidemi,” tutur Gus Mus lewat akun Twitternya @gusmusgusmu, Senin 12 Juni 2022.
Sejatinya korupsi lebih merusak dibanding rokok. Lebih memabukkan dibanding alkohol dan lebih najis dari babi.
Baca Juga:Waketum MUI Minta Masalah Nasi Uduk Babi Jangan Dibiarkan MenjalarPolda Banten: Status Nikita Mirzani Sebagai Saksi
“Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci, mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak Nurani,” tandasnya.
“Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi Mengapa kalian biarkan korupsi yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?”
“Bila karena najis, babi kalian musuhi. Mengapa kalian abaikan korupsi yang lebih menjijikkan ketimbang kotoran seribu babi. Dari puisi Ada Apa dengan Kalian,” tutup Gus Mus.(dsw)