GARUT – Ustadz Budi Ocong, aktivis Kabupaten Garut yang pernah mengenyam bangku pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, merasa bangga punya adik kelas seperti Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Ustadz Budi Ocong yang juga menjadi pengurus di GMBI Distrik Garut itu mengakui bahwa ilmu dan wawasan UAH sangat tinggi walaupun UAH jauh di bawah dirinya ketika sekolah di Darul Arqam Muhammadiyah Garut.
“Kalau saya angkatan 12, kalau UAH angkatan 21. Walaupun sama pernah pesantren yang sama dengan saya jadi bagian dari IKADAM ( Ikatan Alumni darul Arqam Muhammadiyah ) Garut, prihal ilmu kan tidak memandang usia UAH lebih muda tapi ilmu nya lebih tinggi dari saya,” ujar ustadz Budi.
Baca Juga:Yudha, Anggota DPRD Garut Temukan Dua Lansia Tak Punya KTP dan KK di Desa Sukamaju CilawuPolisi: Kecalakaan Bus Maut di Bukan Rem Blong Tapi Karena Faktor Manusia
” Saya pribadi bangga sama UAH prihal kajian nya yang menyentuh ke hati semoga saya menjadi lebih baik tentang arti hidup di kehidupan di jalan Allah,” tambahnya.
Ustadz Budi pun secara umum merasa bangga dengan Darul Arqam Garut yang banyak mencetak tokoh besar di tingkat Nasional, maupun Jabar. Diantaranya Ada Raja Juli Antoni politikus muda Indonesia panasehat Sekjen PSI, Doktor Dede Syarif dosen Sosiologi UIN, H Ijang Faisal MA Ketua informasi Jabar dan ketua IPHI Jabar, H Yudi Wahyudi bendahara IPHI Jabar dan ada H Ubaedilah yang merupakan keponakan Komjen Drs Ahmad Dhofiri yang menjabat sebagai Kabaintelkam Polri.
Ustadz Budi sendiri sangat mengagumi UAH atas dakwah-dakwahnya yang menyentuh. Tak hanya cerdas, UAH dinilai banyak memberikan dakwah yang menyejukkan umat.
Hal itu dirasakan langsung ketika Ustadz Budi menghadiri halal bihalal Akbar di masjid Pusdai Jawa Barat Ahad (25/5/22) lalu. Dimana UAH hadir sebagai penceramah.
Di sana ustadz Budi mendengar secara langsung ceramah UAH yang menyejukkan dan sangat membangun.
” Salah satu isi tausiyahnya ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya merawat kebiasaan baik beribadah pada saat bulan ramadhan, sehingga pasca ramadhan kebiasaan baik tersebut terus dilakukan dan menjadi kebiasaan sehari-hari sehingga jaminan tuhan agar kalian menjadi orang berbahagia “muflihun” kelak dapat kita raih,” ujar ustadz Budi menceritakan pelajaran yang didapat dalam ceramah UAH.(fer)