Perubahan Sistem Manual ke Elektronik Mestinya Bisa Lebih Cepat
Ustadz Budi ocong sendiri mendengar kabar bahwa salah satu penjelasan dari manajemen RSUD dr. Slamet Garut, keterlambatan pembayaran insentif BPJS itu karena perubahan sistem.
Dimana sebelumnya, penginputan dilakukan secara manual, namun sekarang ini dilakukan secara elektronik menggunakan sistem SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit).
Jika alasannya demikian, menurut ustadz Budi itu tidak masuk akal. Karena harusnya yang terjadi sebaliknya.
Baca Juga:Suhu Air di Sungai Aare Swiss, Ternyata Termasuk DinginRidwan Kamil Buru-buru Terbang ke Swiss dari Inggris, Begitu Mendengar Anaknya Hanyut
Jika sebelumnya manual kemudian berubah menjadi sistem elektronik, harusnya bisa lebih cepat. Karena prinsipnya, perubahan kepada elektronik itu tujuannya agar ada percepatan.
“Dimana-mana yang manual itu lambat. Contohnya kalau mesin ketik dulu yang manual kan lambat. Tapi kalau pakai komputer kan ngetik itu jadi cepat,” katanya.
Menurut Ustadz Budi, bukan sistemnya yang salah, namun yang perlu dibenahi adalah SDM-nya. (Sumber Daya Manusia).
“ Justru yang harus dirubah itu sistem SDM nya. SDM yang nomor satu. Buat apa sistem elektronik tapi kalau sistem SDM nya jelek. Jadi alibi itu tidak masuk akal kalau alasan dari perubahan sistem manual ke elektronik,” ujarnya.
Ada Indikasi Bupati Garut Akan Melakukan Rotasi Mutasi di Manajemen RSUD dr. Slamet Garut
Ustadz Budi Ocong juga mencium adanya rotasi mutasi yang akan dilakukan Bupati Garut kepada manajemen RSUD dr. Slamet Garut, atas masalah ini.
Ustadz Budi pun menilai, harusnya langkah seperti itulah yang dilakukan orang nomor satu di Garut itu. Hal itu demi kemajuan RSUD dr. Slamet Garut. Karena rumah sakit ini milik Pemerintah Daerah, milik masyarakat Garut. Harus ada perombakan jika di dalam manajemen ada orang-orang yang tidak kompeten.
“ Mungkin memohon atas nama pribadi juga kepada leadership nomor satu di Garut. Mungkin bisa menginstruksikan kepada BKD ya, bahwa sistem manajemen struktural RSUD itu harus dibenahi dan harus mengikuti SOP masing-masing pemerintahan. Harus orang yang berkompeten di bidang masing-masing,” ujarnya.
Baca Juga:Pencarian Anak Ridwan Kamil di Sungai Aaree Swiss Sempat DihentikanSekilas Potret Sungai Aaree Swiss, Tempat Hilangnya Anak Ridwan Kamil
“ Ini demi terwujudnya RSUD yang maju, berharkat, bermartabat demi kemajuan. Dikarenakan RSUD itu kan bukan rumah sakit swasta, itu rumah sakit pemkab, itu rumah sakit masyarakat Garut. Sehingga harus benar-benar dijaga kredibilitasnya,” jelas ustad Budi.