Suplai Hewan Kurban ke Garut Berkurang, Dikhawatirkan Membuat Harga Meroket Mendekati Idul Adha

Suplai Hewan Kurban ke Garut Berkurang, Dikhawatirkan Membuat Harga Meroket Mendekati Idul Adha
0 Komentar

GARUT – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut Nia Gania Karyana mengatakan, menjelang Idul Adha suplai hewan kurban mulai susah.

Nia mengatakan bahwa suplai hewan kurban, dari sapi, domba, dan kambing dari luar Kabupaten Garut sekarang sudah tidak diperbolehkan.

“Untuk menghindari berbagai penyakit (hewan),” kata Nia, Jumat (13/5/2022).

Dia mengatakan, di Kabupaten Garut sendiri, suplai hewan kurbannya masih bergantung kepada penyuplai asal Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Baca Juga:Bupati Garut Beri Penghargaan Pada Guru Honorer yang Lama MengabdiWakil Rakyat Tunjukkan Empati Terhadap Warga yang Rumahnya Kebakaran di Pasirlangu Pakenjeng

“Ini yang sedang dibicarakan dengan pak sofyan, Kadisnak (Kepala Dinas Peternakan) ya,” katanya.

Meski suplai hewan kurban ini menjadi tanggung jawab Dinas Peternakan Kabupaten Garut. Namun, Disperindag juga ingin mengatur distribusi hewan kurban ini.

Pihaknya merasa takut, apabila distribusi hewan dari luar Kabupaten Garut diberhentikan sementara, nantinya akan menaikkan harga daging secara signifikan.

“Kan kalau suplai daging kurang akibat sapi gak ada, otomatis kan jadi kurang semua,” katanya.

Nia berharap tidak ada pelarangan sapi masuk ke Kabupaten Garut, agar waktu Idul Adha nanti tidak meroket.

Perlu diketahui, wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada sapi dilaporkan telah masuk ke Kabupaten Garut.

Ini berdampak kepada para pengusaha daging maupun hewan, karena omset jual mereka menurun karena wabah tersebut.(cat)

0 Komentar