GARUT – Aban (72) seorang penyandang tuna daksa warga Kampung Cidahon, Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng, Garut, sehari-hari bekerja meminta belas kasihan dengan cara didorong menggunakan kursi roda bersama saudaranya.
Selama bertahun-tahun Aban melakoni pekerjaannya itu. Dari situlah Ia menghidupi anak dan istrinya.
Ia pun berjalan cukup jauh setiap harinya. Tak hanya di wilayah perkotaan, namun Jejak kursi roda Aban juga sampai ke selatan Garut.
Baca Juga:Pembiayaan Ultra Mikro Selamatkan Petani dari Jeratan RenternirDinkes se- Jabar dan Praktisi Bahas Khusus Hepatitis Akut Misterius
Seperti pada Minggu kemarin (8/5/22), Radar Garut berhasil bertemu Aban di pantai Karangpapak, Kecamatan Cikelet, Garut.
Di usianya yang sudah cukup tua itu, Aban sebetulnya sudah letih. Ia pun berharap ada bantuan permodalan kepada Pemerintah agar bisa usaha di kampung halaman untuk berjualan dan lain sebagainya.
Karena itu Aban berharap ada bantuan permodalan dari Pemerintah agar Ia bisa berhenti dari usahanya seperti itu.
“Bukan tidak mau pak, tapi tidak ada modalnya, rumah juga jelek, makan juga disuapin, bagaimana saya mau berusaha. Kalau ada bantuan dari Pemerintah, saya juga mau tinggal di rumah berjualan,” kata Aban.
Selain berharap bantuan usaha, Aban juga sangat mengharapkan ada bantuan rumah tidak layak huni. Pasalnya rumah Aban saat ini juga sudah tidak layak huni. Rumahnya masih bentuk rumah panggung.
Aban mempersilahkan bagi siapapun yang hendak mengunjungi rumahnya untuk membuktikan bagaimana kondisi rumah dan kehidupannya itu. (fer)