JAKARTA – Pemerhati sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan Abdillah Toha heran dengan ibu-ibu berjilbab gemar memaki dan mempertanyakan dari mana mereka belajar islam.
Abdillah Toha menyoroti hal tersebut tak lepas dari insiden pengeroyokan yang dialami oleh dosen Universitas Indonesia Ade Armando, Senin (11/4/2022) lalu.
Sebelum terjadi pengeroyokan, Ade sempat terlibat cekcok dengan sederet ibu-ibu berjilbab di depan Gedung DPR/MPR RI.
Baca Juga:BRI Dorong Keberlanjutan UMKM Naik Kelas Melalui Digitalisasi2 Penerima PKH dan BPNT di Desa Leuwigoong Mengadu Saldonya Kosong
Hal itu terlihat dalam video amatir yang beredar di jagat dunia maya, tepatnya media sosial Twitter.
Dalam video yang diunggah oleh akun bernama @kidungh4ti (MeLodi), terlihat rekaman tersebut menampilkan durasi 16 detik.
Terpantau ada satu perempuan berjilbab hitam dengan emosi menunjuk-nunjuk Ade Armando sambil teriak.
Lalu terdengar pula teriakan-teriakan bernada khas suara perempuan mulai dari ‘buzzer’, ‘sadar kamu! bulan puasa!’, ‘munafik’, ‘pengkhianat’, ‘penjilat’.
Sekilas Ade Armando terlihat menyauti teriakan tersebut dengan kalimat ‘kenapa kamu?’.
Fenomena ini tampaknya menjadi perhatian bagi Abdillah Toha yang mengutarakan pendapatnya lewat unggahan di akun media sosial Twitter pribadinya.
Abdillah mengaku heran dengan ibu-ibu yang gemar memaki sekaligus menunjukan identitas islam dengan mengenakan jilbab.
Baca Juga:Ada Pejabat Struktural Garut Masuk dalam Kepengurusan KONI?Korlantas Terapkan Contra Flow hingga Ganjil Genap di Ruas Tol Jelang Mudik Lebaran 2022
“Saya kira bukan hanya saya yang heran tapi banyak sekali emak-emak yang keras suaranya dan gemar memaki adalah mereka yang menunjukkan identitas Islamnya dengan berjilbab,” tulis Abdillah, Kamis (14/4/2022).
Perilaku tersebut membuat Abdillah juga mempertanyakan tentang ilmu yang dikaji oleh ibu-ibu tersebut.
Abdillah juga mengaku sangat prihatin terhadap ibu-ibu lain yang memiliki akhlak jadi kena imbas akibat ulah tak patut itu.
“Dari mana mereka belajar Islam? Siapa ustaz-ustaz mereka. Kasihan ibu-ibu lain yang berjilbab dan berakhlak mulia terkena getahnya,” kata Abdillah.
Lebih lanjut Abdillah merasa kalau ibu-ibu itu memancarkan kasih sayang yang lemah lembut dan tidak garang.
“Sebagian ibu-ibu yang rajin ke pengajian bukan menjadi lemah lembut dan berbudi halus serta memancarkan kasih sayang keibuan tapi malah menjadi galak, agresif, dengan wajah yang menakutkan,” terang Abdillah.