GARUT – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Garut menerima satu unit kendaraan roda 4 Pajero Sport dari PT. Mitsubishi.
Kepala SMKN 2 Garut, Dadang Johar Arifin mengatakan, mobil yang diberikan oleh PT.Mitsubitsi ini nantinya akan digunakan untuk mobil praktek jurusan otomotif.
Ia menyebutkan, PT. Mitsubishi bukan hanya memberikan kendaraan saja tetapi juga
memberikan pelatihan untuk guru termasuk pelatihan untuk siswa di jurusan tersebut.
Baca Juga:AHY: Garut Kami Anggap IstimewaPublik Makin Suka, Ridwan Kamil Menilai Kinerjanya Diapresiasi
“Dan nantinya pada bulan Juli mendatang di tahun ajaran baru kita akan membuka kelas otomotif dibawah asuhan mitsubishi” Kata Dadang, Selasa (12/04/2022).
Ia menuturkan, ke depannya PT. Mitsubishi juga akan memberikan perlengkapan alat alat prakteknya kepada SMKN 2 Garut.
“Mobil ini didapat dari hasil seleksi sekitar 4000 an yang mengajukan proposal dari seluruh Indonesia. Jadi mereka punya program untuk sekolah sekolah yang memiliki jurusan otomotif. Nah dari 4000 an yang mengajukan itu di perifikasi hasilnya hanya lima sekolah se indonesia yang menerima CSR dari PT Mitsubishi ini termasuk SMKN 2 Garut,” ujarnya.
Menurut Dadang, dalam proses itu tak hanya verifikasi saja tetapi tim dari PT.Mitsubishi datang ke SMKN 2 dan melakukan perifikasi lapangan.
“kemudian setelah 2 bulan ada pemberitahuan bahwa SMKN 2 adalah penerima CSR PT Mitsubishi dan menerima mobil ini yang baru diserahkan Senin sore kemarin,” ucapnya.
Dikatakan Dadang, di SMKN 2 akan ada beberapa mesin mobil kemudian nanti mesinnya diperlihatkan dari segala dalam dalamnya. Kemudian mekaniknya akan dijelaskan oleh guru guru otomotif kepada siswa.
“Kita punya jurusan teknik kendaraan ringan termasuk didalamnya ada otomotif juga. Namanya berubah menjadi teknik kendaraan ringan,” ujarnya.
Baca Juga:Meski Terik Panas dan Puasa, Mahasiswa Garut Bertahan di Gedung DPRD Minta Pemerintah Realisasikan TuntutanKebijakannya Dirasa Efektif, Petani Garut Inginkan Ridwan Kamil Presiden
Mobil ini, kata Dadang, bukan untuk operasional tetapi kalau hanya diwilayah Garut bisa digunakan. Tetapi keluar Garut tidak boleh.
“Bantuan akan datang lagi dari panasonic karena kita melakukan kerja sama juga dengan panasonic. Guru guru dan siswa akan dilatih disana. Kemudian nantinya bisa direkrut sebagai pekerja pekerja panasonic disana” Kata Dadang Johar Arifin. (*)