Selain itu, LPEI sebagai lembaga dengan status sovereign dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan pembobotan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar 0%.
Aset yang dijamin memiliki kualitas lancar dan pengecualian perhitungan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)/Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD), sehingga hal tersebut dapat memberikan manfaat bagi perbankan dan pelaku usaha.
Sunarso menambahkan sinergi bersama LPEI ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbesar kontribusi UMKM dalam komposisi keseluruhan ekspor di Indonesia menjadi 17% pada 2024.
Baca Juga:AHY: Garut Kami Anggap IstimewaKetua KONI Jabar Sebut SOR Ciateul Sudah Lengkap
Lebih lanjut, BRI akan terus meningkatkan sinergi dalam pelayanan nasabah ekspor BRI dengan kustomisasi produk perbankan yang bisa dikolaborasikan bersama LPEI.
Sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, BRI berkomitmen untuk terus fokus menumbuhkembangkan UMKM Indonesia.
Hal ini tercermin dari komposisi kredit BRI Group kepada segmen UMKM yang menyentuh 83,86% dari total kredit per 31 Desember 2021.
Sunarso menargetkan proporsinya masih harus ditingkatkan menjadi 85% dari total kredit.
Untuk total kredit dan pembiayaan BRI Group sendiri telah menembus Rp.1.042,87 triliun.
Apabila dirinci, segmen mikro tercatat mendominasi penyaluran kredit dan pembiayaan BRI dengan nominal sebesar Rp.483,89 triliun, segmen kecil dan menengah sebesar Rp.240,35 triliun, segmen korporasi sebesar Rp.168,27 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp.150,35 triliun.
Adapun aset BRI konsolidasian tercatat sebesar Rp.1.678,10 triliun atau tumbuh 4,23% year on year (yoy).
Di sisi lain, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso menyampaikan bahwa kerja sama dengan Bank BRI merupakan langkah strategis yang akan membantu LPEI dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah yang merupakan para eksportir.
Baca Juga:Kepengurusan KONI Garut Periode 2022-2026 Akan DikurangiRidwan Kamil Dampingi Jokowi Bagikan BLT dan Bantuan Modal Usaha Kepada Pedagang Pasar di Cirebon
“Kerja sama dengan Bank BRI pada hari ini tentu akan semakin membantu kami dalam menjalankan mandat sesuai UU pendirian yaitu meningkatkan ekspor nasional melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. Terkait trade finance tentu akan memperkuat aspek fundamental pendanaan serta layanan kami kepada para nasabah sementara untuk kerja sama penjaminan akan semakin memberikan kenyamanan lebih kepada para eksportir dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Rijani Tirtoso.