BANJAR – Para orang tua dari anak yang belum divaksin tapi sudah terdata di aplikasi PeduliLindungi mengadu ke salah satu pimpinan DPRD Banjar.
Mereka meminta DPRD turun tangan untuk memanggil pihak yang diduga telah memalsukan data vaksin anak-anak mereka.
“Saya meminta DPRD Banjar membongkar skandal dugaan manipulasi data vaksin ini dengan memanggil semua pihak yang terkait terutama lembaga-lembaga yang memiliki program vaksinasi ini. Kami ingin dipertemukan juga dengan pihak-pihak yang diduga telah memanipulasi vaksin ini,” kata Zenal Arifin, salah satu orang tua anak yang menjadi korban data vaksin, Minggu (10/4/2022).
Baca Juga:Jalani Ibadah Ramadhan, dan Tunaikan Donasi Zakat dengan Mudah dan Aman Bersama BRImoPemdaprov Jabar Kembali Gelar BUBOS, Pangandaran Jadi Tuan Rumah KOAS dan KABAH Perdana
Wakil Ketua DPRD Banjar Jojo Juarno mengakui telah menerima laporan dari orang tua siswa yang diduga menjadi korban pemalsuan data vaksin. Menurut dia, pihak manapun tidak dibenarkan memalsukan data vaksin.
“Insya Allah kita atas nama lembaga akan mengundang pihak terkait untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan ini,” kata Jojo.
Orang tua yang mengadukan laporan tersebut, kata Jojo Juarno, meminta agar DPRD memanggil Forkopimda.
“Jadi keinginannya yakni minta dihadirkan dengan Forkopimda, kita pasti akan tindak lanjuti ini. Karena merupakan aspirasi. Tinggal kita menyiapkan jadwal waktunya kapan. Dalam hal ini DPRD akan memfasilitasi,” katanya.
Konsultan Pendidikan dan Agama di Kota Banjar Aan Alamsyah ikut mendampingi orang tua korban mendatangi salah satu Pimpinan DPRD Banjar Jojo Juarno.
Ia memandang, persoalan data vaksinasi bukan persoalan sederhana. Harus ada pihak yang bertanggungjawab.
“Saya melihat ini bukan persoalan sederhana karena sudah menyangkut data privasi seseorang bukan hanya sekadar satu atau dua orang saja. Saya menduga lebih banyak lagi, ini seperti piramida gunung es. Karena banyak juga orang tua yang mengadu terkait hal ini,” kata Aan. (cep/RadarTasik.com)