KOTA DEPOK — Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat membuktikan bahwa pencegahan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tugas satu instansi saja.
Selain Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pun turut mendukung implementasi kampanye anti kekerasan perempuan dan anak di elemen pendidikan di Jabar.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan atau Jabar Cekas menguatkan program-program yang selama ini Pemda Provinsi telah terapkan. Di antaranya, Sekolah Ramah Anak dan Forum Siswa Sadar Hukum yang sudah ada di SMA dan SMK di Jabar.
Baca Juga:Wagub Jabar: Libur Lebaran Boleh Mudik, Vaksinasi Tetap DiutamakanUlama Lulusan English for Ulama Jadi Khatib Salat Tarawih Berjemaah di Depok
“Selain itu ada Forum OSIS juga dan Duta Integritas. Itu semua bagian untuk mempopulerkan Jabar Cekas. Launching ini untuk menjadikan tindakan kami agar lebih agresif lagi,” ucap Dedi usai peluncuran Jabar Cekas di SMAN 4 Depok, Jumat (8/4/2022).
Dedi menjelaskan, misalnya Program Sekolah Ramah Anak, program tersebut sudah diterapkan di seluruh sekolah mulai dari sarana dan fasilitasnya. Di antaranya menghindarkan adanya kecelakaan anak di sekolah dan juga pencahayaan yang memadai.
Menurut Dedi, pencahayaan penting dalam Sekolah Ramah Anak karena tindakan kekerasan di sekolah biasanya terjadi di spot-spot gelap atau kurangnya pencahayaan di sekolah.
“Kemudian untuk cegah perundungan atau bullying di sekolah jadi pada saat siswa masuk sekolah tidak ada melakukan pengenalan ospek tapi menjadikan ramah ramah anak ini sebagai materinya,” ucap Dedi.
Terkait dengan memberanikan diri untuk mendukung sepuluh poin berani pada Jabar Cekas, Dedi akan melibatkan penyuluh di setiap cabang dinas di Jabar. Bahkan, Dedi bercita-cita satu penyuluh untuk setiap kecamatan.(rls)