DEPOK – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat melaksanakan Kampanye Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas), di Depok Jumat, 8 April 2022.
Kampanye perdana ini, turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istri, Atalia Praratya. Hadir pula Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Kepala Dinas DP3AKB Jawa Barat I Gusti Kim Fajar Wiyati Oka dan wali kota/bupati di Jawa Barat yang hadir secara daring.
Kampanye ini, dikuatkan dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Gubernur, Wali Kota Depok, Ketua TP PKK Jabar, Ketua TP PKK Kota Depok, Ka Kanwil Kemenag Jabar dan Ka Kanwil Kemenag Depok
Baca Juga:Migrasi TV Analog ke Digital, Ridwan Kamil: Peluang 240.000 Lapangan Kerja BaruUji Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ridwan Kamil: Dilakukan pada Perhelatan G20
Ridwan Kamil menegaskan, Kampanye Jabar Cekas melahirkan sepuluh berani. Yakni, berani berbicara, berani melapor, berani menolak, berani mencegah, berani berpihak kepada korban, berani berkata tidak, berani melawan, berani maju, berani bergerak, berani melindungi korban kekerasan yang menimpa perempuan dan anak.
Ridwan Kamil berharap, melalui Kampanye Jabar Cekas yang dilaksanakan di SMAN 4 Depok, wilayah Jawa Barat tidak ada peristiwa peristiwa kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik di ruang privat, lingkungan keluarga maupun ruang publik.
Di lingkungan pendidikan, pun Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengajak para wali kota dan bupati, proaktif mengawasi satuan pendidikan di masing-masing daerah.
“Mulai hari ini semua bergerak. Saling mengingatkan, tidak menunggu ada peristiwa. Tapi proaktif memperbaiki pengawasan dan pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tegas Ridwan Kamil.
Emil juga mengajak, seluruh stakeholder memanfaatkan ruang digital sebagai salah satu metode kampanye mencegah kekerasan.
“Jadi kampanyekan dengan semangat share video-video inspiratif, share informasi-informasi dan nomor penting. Kalau ada waktu, bikin konten-konten yang menggugah orang untuk bergerak mencegah kekerasan,” ujar Kang Emil.
Ridwan Kamil juga berharap 10 Berani tersebut masuk kurikulum Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta). “Sepuluh Berani agar diajarkan juga kepada ibu-ibu di kampung-kampung yang kita jadikan siswa Sekoper Cinta, agar tahu bagaimana cara bertindak dan mencegah tindakan kekerasan,” tutur Kang Emil.