“Saya lihat di data PeduliLindungi ada muncul keterangan sudah divaksin dosis pertama, itu data anak pertama saya yang kelas 3 SD. Secara individu kecewa, karena telah memuat data palsu. Kami tidak mengizinkan anak saya divaksin, karena beberapa alasan yang menjadi hal saya tidak ingin divaksin, salah satunya karena vaksin ini masih pro kontra,” ucap dia.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar Andi Bastian mengatakan input data vaksin dilakukan tim yang terdiri dari berbagai pihak. Namun terkait kasus dugaan manipulasi data, pihaknya akan mengecek terlebih dahulu.
“Nanti kita lihat, kita kroscek dulu tim vaksin. Kita lihat dulu yang entri datanya siapa. Kita cek dulu, kita lihat dulu,” kata Andi. (cep/Radar Tasikmalaya)