GARUT– Hasil panen petani padi di beberapa blok Desa Cipareuan, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, menurun drastis. Penyebab menurunnya hasil panen padi itu karena diserang penyakit tutung daun. Akibatnya tanaman padi menjadi tidak berbulir (hapa).
Petani paid warga Cipareuan Alit (70), saat ditemui Rabu (6/4) menyebut, mereka kesulitan mencari tenaga kerja yang bisa memanen padi. Karena para pekerja tersebut tahu bahwa hasil panen tidak akan maksimal. Karena selama ini pekeja dibayar dengan padi berdasarkan hasil panen.
” Bila biji padi kualitasnya baik, para pekerja berburu pekerjaan di lokasi panen. Sebaliknya, bila biji padi jelek diserang penyakit pekerja memilih pekerjaan lain,” kata Alit mantan perangkat desa.
Baca Juga:Jalan di Desa Kertajaya Seperti Kubangan Air dan Penuh LumpurEmak Imik Berharap Rumahnya yang Ambruk Bisa Segera Diperbaiki
Hasil panen kali ini menurut Alit benar-benar anjlok. Petani pun menderita kerugian yang cukup besar pada musim tahun ini.
Perangkat Desa Cipareuan Tatang Hidayat menuturkan, para petani sudah menginformasikan anjloknya panen padi saat ini. Informasi itu memprihatinkan karena menyangkut kesejahteraan petani.
Tanaman padi diserang tutung daun, terjadi pula di sekitar Cermot Desa Leuwigoong Kecamatan Leuwigoong. Namun biji padi masih ” beuneur” (berisi). Karena tanaman padi terserang pentakit tutung daun saat tanaman padi menjelang panen.
Dampak lainnya akibat tanaman padi tutung daun, peternak yang mencari jerami tidak muncul. Jerami tidak hijau lagi karena tanaman padi diserang tutung daun.Para petani pun belum memperoleh solusi pencegahan penyakit tutung daun.(pap)