GARUT– Emak Imik (90) janda tua warga Kampung Lamping RT 03 RW 15 Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, berharap rumahnya yang ambruk bisa segera dibangun. Emak Imik sendiri enggan tinggal bersama anaknya dan Ia lebih memilih tinggal bersama tetangga terdekat yang juga masih ada hubungan keluarga.
Anak dari emak Imik sendiri berusaha untuk membujuk ibunya itu namun emak Imik tak mau pindah jauh dari kampungnya.
” Saya berkali- kali menjemput emak Imik agar mau tinggal di rumah saya di Cipareuan. Namun emak Imik menolak dan memilih tinggal di rumah saudaranya Ai di Lamping. Saya sebetulnya sudah menyiapkan kamar di rumah,” kata Edi, Selasa (5/4).
Baca Juga:Mobil Milik Desa Keresek Ramai Diperbincangkan, Ada yang Melihat Berada di Showroom?Tidak Kalah dengan Bupati Anas
Karena emak Imik memilih tinggal sementara di rumah saudaranya, Edi hampir tiap hari menghubungi emak Imik di Lamping.
Ditanya perihal gotong royong membangun rumah emak Imik, Edi mengaku siap gotong royong. Karena sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak untuk terdepan gotong royong.
Emak Imik sendiri ketika ditanya tinggal sendiri di rumah Ia mengaku tidak takut jika nanti harus tinggal sendirian di rumahnya. Karena itu Ia berharap sekali rumahnya yang ambruk itu bisa kembali dibangun.
Diberitakan sebelumnya, seorang janda tua, emak Imik (90) warga Kampung Lamping RT 03 RW 15, Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut, terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangganya.
Pasalnya rumah janda tua berukuran 4 x 5 meter itu ambruk diterjang hujan lebat.
” Ketika terdengar suara atap rumah berjatuhan, emak langsung menyekamatkan diri keluar rumah. Saat kejadian turun hujan deras malam hari. Saat atap ambruk, emak sedah berada di luar rumah,” kata emak Imik, Jum’at (1/4). (pap)