GARUT – Mobil Bumdes milik Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, menjadi ramai diperbincangkan di tengah masyarakat. Mobil milik Desa Keresek itu diisukan berada di showroom dan beredar kabar yang memang belum pasti bahwa mobil tersebut dijual.
Camat Cibatu Sardiman Tanjung pun sudah memanggil para pihak. Diantaranya Kepala Desa Keresek, Pengurus BUMDes, pendamping Desa, BPD, LPM dan perwakilan masyarakat Desa Keresek untuk musyawarah terkait keberadaan mobil.
Kepala Desa Keresek, Didi Akhdiat menjelaskan, saat awal menjabat sebagai kepala desa, dirinya menerima mobil BUMDes tersebut dalam acara serah terima aset. Waktu itu Didi menerima langsung penyerahan mobil dari Tatang Juhendar (kepala desa sebelumnya) dan saat itu disaksikan oleh Ketua RW 02.
Baca Juga:Tidak Kalah dengan Bupati AnasSandiaga Uno Simpan dan Laminating Honor dari Dahlan Iskan
Namun masalahnya, Didi Akhdiyat waktu itu mempertanyakan dimana BPKB mobil. Sementara jawaban Tatang Juhendar, bahwa BPKB mobil tengah di-leasingkan (digunakan agunan kredit ke leasing).
“ Saya dan beliau (Ketua RW 02-red) mempertanyakan kepada Tatang Juhendar mana BPKB-nya, beliau menjawab bahwa BPKB-nya sedang di-leasingkan sampai hari ini bpkb-nya, masih tetap di pihak leasing,” ucap Didi saat di wawancarai di ruang kerjanya di Kantor Desa Keresek, Selasa (5/4/2022).
Belakangan lanjut Didi, posisi mobil sendiri diketahui sedang berada di Direktur Bumdes lengkap dengan BPKB yang sudah ditebus ke leasing oleh Direktur BUMDes.
Namun sampai sekarang mobil tersebut belum dimiliki oleh Pemerintah Desa Keresek, baik fisik mobilnya maupun BPKB nya.
“ Yang namanya unit belanja dari dana desa itu plat nomornya harus plat merah, atas nama desa seperti desa-desa yang lain, cuma barangkali keresek saja yang plat hitam dan atas nama pribadi BPKB-nya belum ada di desa,” ujar Didi Akhdiyat.
Lebih lanjut Didi menjelaskan, berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan di Kecamatan Cibatu, Senin (5/4/2022) untuk dilakukan konfirmasi terkait keberadaan mobil Bumdes, posisi mobil saat ini sudah ada di direktur Bumdes dan BPKB-nya pun sudah di tangan dia.
Diketahui pembelian mobil bumdes tersebut bersumber dari dana desa senilai Rp180 juta rupiah untuk modal bumdes atas nama milik pribadi Tatang Juhendar (TJ) yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desa.