GARUT – Hektaran sawah di sepanjang selokan Cibudug mulai dari Sindanglangon Desa Cimareme Kecamatan Banyuresmi hingga Cileat Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong, terendam banjir, Kamis (31/3).
Banjir itu dikarenakan tingginya intensitas hujan pada kamis kemarin.
Ujang (53) pemilik sawah warga Sindanglangon, Kamis (31/3) mengungkapkan, beberapa petak sawah di pinggir selokan Cibudug sudah 4 musim tak bisa ditanami karena selalu terendam banjir.
” Baru menanam padi beberapa hari, sawah terendam banjir akibat air selokan meluap. Setiap turun hujan deras, tanaman padi hancur terendam banjir,” kata Ujang, Kamis (31/3).
Baca Juga:Moon Knight, Serial Baru Super Hero Marvel Menawarkan Nuansa BerbedaRidwan Kamil Cari Orang Untuk Koordinasikan Wilayah Aglomerasi Bandung Raya
Banjir yang merendam sawah di Sindanglangon, sulit diantisipasi, karena posisi selokan sejajar dengan sawah. Bila air selokan meluap, sawah terendam banjir. Tanaman padi pun hancur.
Bagi petani pemilik sawah di pinggir selokan Cibudug, harus sering menyemai benih. Ketika tanaman padi hancur terendam banjir, sawah bisa ditanami lagi ketika banjir surut.
Petani lainnya warga Desa Sindangsari Sule (58) menuturkan, dia dan para petani pemilik sawah di pinggir selokan Cibudug, sudah terbiasa menanam padi puluhan kali dalam semusim. Persediaan benih pun harus dipersiapkan lebih banyak.
” Ketika turun hujan deras, sawah di sepanjang selokan Cibudug pasti terendam banjir. Air selokan meluap sulit diantisipasi.Para petani pun menelan kerugian cukup besar,” sebut Sule.
Di tempat lain hektaran sawah terendam banjir terjadi di Cinanti Desa Banyuresmi Kecamatan Banyuresmi dan di Situ Rancakukuk. Penyebabnya air irigasi meluap dan pisisi irigasi dengan sawah sejajar.(pap)