SIBOLANGIT – Pemuda bernama Nikko dianiaya dengan sadis oleh rekan-rekannya. Organ sensitifnya disetrum. Penyebabnya karena masalah sepele.
Hal itu terungkap setelah Enny Layasi Beru Tarigan (42), ibu korban menceritakannya kepada wartawan. Dan telah melaporkan peristiwa yang dialami anaknya ke polisi.
Enny mengatakan putranya ngekos di Bandarbaru, Sibolangit, Sumatera Utara. Dia diculik serta dianiaya hingga babak belur karena dituduh mencuri HP. Bahkan, kemaluannya disetrum.
Baca Juga:Kasus Pencurian Bawang Merah Berhasil Diungkap Polisi, Pelaku Terancam 15 Tahun PenjaraJefri Nichol Adu Jotos dengan Haters di Ring Tinju, Ridwan Kamil: Kalau Saya Cukup Secara Online
Enny warga Kampung Harapan Bersama, Kelurahan Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, menyebut telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pancurbatu sepekan lalu.
Namun hingga kini pelaku belum ada diamankan petugas.
Diungkapkannya, pelaku penculikan dan penganiaya putranya berinisial R dan beberapa rekannya. Motif penganiayaan tersebut, para pelaku menuding Nikko mencuri ponsel.
“Saya tak terima perlakukan para pelaku. Hanya karena dituduh mencuri HP, anakku langsung diculik dan dianiaya bahkan kelaminnya disetrum hingga dua kali,” kesah Enny, Rabu, 30 Maret 2022.
Diterangkan Enny, penganiayaan terjadi pada 20 Maret lalu. Saat itu, korban diculik R dan kawan kawannya dari kos–kosan Putra Jaya di Bandar Baru, Sibolangit.
“Saya mendapat telepon dari teman anakku bahwa Niko diculik R dan kawan-kawannya. Kami bersama keluarga lalu mencari korban,” tambahnya.
Hasilnya, korban ditemukan diikat di pohon di Jalan Jamin Ginting Suka Makmur, Sibolangit. Kondisi tubuh Nikko lembam-lembam akibat dipukuli dan bibir pecah.
“Kondisinya saat itu sangat lemas dan langsung kami larikan ke rumah untuk menjalani perawatan,” ungkapnya.
Baca Juga:Mulai Besok, Tiket Kereta untuk Mudik Lebaran Sudah Bisa DipesanIstana Versi Rocky Gerung, Dianggap Gagal Mensejahterakan Rakyat
Enny terkejut dan sedih mendengar pengakuan anaknya bahwa alat vitalnya disetrum sebanyak dua kali.
“Sungguh sadis mereka, saya berharap Kepolisian segera menangkap para pelaku,” harapnya.
Kasus penculikan dan penganiayaan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Pancurbatu dengan nomor STLLP/96/III/2022/Restabesmedan/Sektor Pancurbatu pada 22 Maret.
Kanit Reskim Polsek Pancurbatu yang dikonfirmasi melalui WA mengatakan pihaknya masih tahap BA wawancara saksi-saksi.