GARUT – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Garut, memastikan ketersediaan gas LPG bersubsidi (3kg) melimpah dalam menghadapi bulan Ramadhan.
Humas Hiswana Migas Garut, Evi Hartaz Alvian menjelaskan, sejak bulan November 2021, Kabupaten Garut dibanjiri gas bersubsidi hingga sekarang. Hal itu karena banyak pasokan dari Kabupaten luar yang juga masuk ke Kabupaten Garut.
Sehingga para agen, kelabakan dalam mendistribusikan gas bersubsidi. Hal itu sangat berpengaruh terhadap harga. Dampaknya harga gas bersubsidi menjadi turun di tingkat pengecer.
Baca Juga:Pelaku Usaha Minta Disparbud Garut Tunda Pembukaan Situ BagenditIWO Jabar Kutuk Penganiayaan Terhadap Wartawan di Sumedang oleh Oknum Polisi
Kondisi tersebut kata Evi, tentunya sangat menggembirakan bagi Hiswana Migas, karena masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan gas bersubsidi.
” Jadi kalau teman-teman menyebut ada kelangkaan, itu saya jamin bohong. Saya jamin itu hoak,” kata Evi saat konferensi pers di kantor Hiswana Migas Garut, Jumat (1/4/22) jalan Otista Kecamatan Tarogong Kaler.
Kendati ketersediaan gas bersubsidi melimpah, di bulan Ramadhan ini Pertamina tetap akan memberikan penambahan pasokan fakultatif yang biasa dilakukan pada bulan Ramadhan.
Penambahan Fakultatif itu diproyeksikan untuk Kabupaten Garut sebanyak 150 ribu metrik ton atau 50 ribu tabung.
Dengan demikian menurut Evi, pasokan Kabupaten Garut per bulannya yang reguler sebanyak 1,7 juta tabung ditambah dengan pasokan fakultatif dan pasokan dari luar Garut, menyebabkan ketersediaan gas bersubsidi menjadi melimpah.
“Untuk Ramadhan ini melimpah karena memang teman-teman ini sampai kelabakan menyalurkan,” ujar Evi.
Tentunya kata Evi, pasokan fakultatif ini tidak termasuk dengan pasokan fakultatif menjelang hari raya. Karena mendekati hari raya nanti, akan ada lagi pasokan fakultatif.
Baca Juga:Sawah di Dekat Selokan Cibudug Kerap Direndam BanjirMoon Knight, Serial Baru Super Hero Marvel Menawarkan Nuansa Berbeda
Lebih jauh Evi juga menjelaskan kondisi kenaikan BBM jenis Pertamax ron 92 yang diputuskan Pemerintah naik per hari ini Jumat (1/4/22). Pertamax yang awalnya Rp9.000 per liter naik menjadi Rp12.500 per liter.
Kenaikan ini memang cukup signifikan sekali, namun Evi yakin bahwa Pemerintah sudah mempertimbangkan dengan matang keputusan tersebut.
” Pemerintah juga memiliki alasan-alasan tertentu dan kami tidak bisa mempengaruhi itu. Kami hanya mendistribusikan, melaksanakan program pemerintah dan keputusan-keputusan pemerintah,” ujarnya.