JAKARTA – Pengamat politik Rocky Gerung meminta istana melakukan pengakuan dosa kepada publik.
Rocky Gerung menilai pengakuan dosa ini diperlukan terkait situasi dan kondisi Indonesia yang dinilai memberatkan rakyat.
Istana, versi Rocky Gerung dianggap gagal mensejahterakan rakyatnya.
“Memang, pada momen semacam ini, harus ada pengakuan dosa dari istana negara. Bilang aja kami gagal membahagiakan rakyat. Kami gagal mempertahankan harga keekonomian karena kami terpaksa harus mengiyakan kepentingan oligarki. Jujur aja bilang. Buka masalahnya,” kata Rocky Gerung seperti dikutip dari channel Youtube Rocky Gerung Official pada Kamis (31/3/2022).
Baca Juga:APDESI Dukung Jokowi 3 Periode, Pengamat: Jangan Buat Negara Hancur Demi KeserakahanMaudy Ayunda Resmi jadi Juru Bicara Pemerintah dalam Presidensi G20
Dengan begitu, lanjut Rocky Gerung, rakyat akan memahami dan bisa ikut mendoakan pemerintah.
Supaya Presiden Jokowi dan kabinet dalam bulan Ramadan ini bisa memperbaiki kelakuannya.
“Kira-kira begitu kan. Justru doa rakyat yang dibutuhkan. Bukan dengan arogansi meminta supaya rakyat percaya pada Presiden Jokowi tiga periode Indonesia bisa jadi lebih makmur. Wong dua periode saja sudah rusak ekonomi, politik, dan kebudayaan kita. Apalagi tiga periode. Jadi otak rakyat percaya bahwa ini tipu menipu lagi,” terang Rocky Gerung.
Dia menuntut Menteri Keuangan Sri Mulyani bicara ke publik bahwa bangsa ini bangkrut. “APBN-nya nggak mampu. Karena itu Sri Mulyani akan bilang tolong pahami kami pemerintah sedang menghitung ulang kemungkinan untuk memotong anggaran. Bukan anggaran aparatur negara seperti gaji ASN, TNI/Polri, tapi anggaran IKN. Itu rakyat merasa oke, berarti mereka sudah berubah sedikit itu,” ucapnya.
Menurutnya cukup Sri Mulyani yang menyampaikan hal itu publik. “Nggak perlu Pak Jokowi-lah. Mungkin Pak Jokowi gengsi tuh,” imbuhnya.
Rocky menyebut kesulitan saat ini adalah mencari sosok pejabat yang jujur mengatakan bahwa negara dalam keadaan miskin atau kere dan gagal karena kebijakan dungu dari kabinet.
“Kejujuran itu mesti diucapkan di bulan suci Ramadan. Supaya ada maaf memaafkanlah. Kita kan hanya bisa mengimbau. Tapi arogansi itu tidak bisa dihentikan. Karena ambisinya sudah gila-gilaan nih Presiden Jokowi,” paparnya
Baca Juga:Airlangga Hartarto Buka IIMS Hybrid 2022, Pemulihan Sektor Otomotif Makin MembaikRatusan Warga Santap Liwet Sepanjang 100 Meter Meriahkan Even Gebyar Desa
Seperti diketahui per 1 April 2022 besok, Indonesia akan menerapkan PPN 11 persen yang membuat harga-harga kebutuhan masyarakat akan naik.