TASIKMALAYA – Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) digrebeg petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial TNI, Polri dan Satpol PP. Para PSK yang tengah asyik mangkal di pinggir jalan wilayah Kota Tasikmalaya itu pun kocar kacir saat penggrebegan, Selasa dini hari (29/3/22).
PSK yang digrebeg itu sempat berusaha melarikan diri hingga ada yang masuk parit. Bahkan ada pula yang masuk area pertanian warga. Hasilnya 9 PSK berhasil diamankan petugas gabungan.
Sementara belasan wanita PSK lainnya berhasil melarikan diri dalam razia gabungan tersebut.
Baca Juga:Nasabah BCA Kehilangan Duit Tabungan Rp135 Juta, CS Malah Jawab Uangnya Tidak Janji KembaliGubernur Ridwan Kamil Temani Wapres Tinjau Lokasi Program Integrated Farming di Purwakarta
“Razia ini kegiatan rutin Dinsos menjelang bulan suci Ramadan. Kenyataan di Kota Tasikmalaya ini masih banyak PSK berkeliaran,” ujar Pekerja Sosial Ahli Muda Dinsos Kota Tasikmalaya, Ningning Rukmini.
Ningning mengatakan, pihaknya tak menjaring para kupu-kupu malam itu yang beraktivitas di hotel maupun kosan. Tetapi yang mangkal di pinggir jalan saja.
”Kami amankan 9 wanita yang diduga PSK sedang mangkal di kawasan Ir H Djuanda, Cilembang serta beberapa tempat mangkal PSK lainya. Banyak PSK yang lari tapi Alhamdulillah ada yang dapet,” terangnya.
“Mungkin saat di lapangan tadi bocor karena ada beberapa PSK yang lari dan menginformasikan ke rekan-rekannya. Tapi tadi ada beberapa anak muda juga yang diciduk karena lagi mabuk ciu. Kami serahkan ke pihak kepolisian,” sambungnya.
Dalam penertiban kali ini, PSK yang diamankan kemudian dibawa oleh petugas ke Kantor Dinsos Kota Tasikmalaya untuk didata dan akan diberikan pelatihan kerja.
”Tadi diberikan pengarahan, lalu diberikan assesment serta pendataan misalnya warga mana alamatnya. Kalau orang asli Kota Tasikmalaya kita tawarkan mau ikut pelatihan, apakah sudah punya kartu KIS, masuk DTKS tidak dan lain sebagainya,” tambahnya.
Jelas dia, berdasarkan hasil assesment dari 9 orang PSK yang dijaring terdapat 5 orang merupakan warga Kota Tasikmalaya. Sedangkan sisanya warga Salawu dan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga:Wapres dan Gubernur Jabar Luncurkan Lapak Abah – Ojek Desa di PurwakartaBerdayakan Kelompok Perempuan, BRI Dorong “Poklahsar Bilvie” Pasarkan Produk Ikan Bandeng Hingga ke Luar Negeri
“Serta hasil dari assement ini ternyata mereka sudah bersuami. Ada 2 orang yang statusnya masih bersuami. Suaminya kita panggil juga untuk sama-sama diassesment. Ini miris,” jelasnya.