BEKASI – Tim Perintis Polres Metro Bekasi berhasil mengamankan enam orang remaja yang diduga akan hendak melakukan aksi tawuran.
Aksi tawuran tersebut, diduga bakal dilakukan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Bekasi Barat Minggu, 27 Maret 2022 dini hari.
Kepala Tim Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota Ipda Iswahyudi menjelaskan, keenam remaja tersebut berhasil diamankan karena pihaknya mendapat laporan dari masyarakat sekitar.
Baca Juga:Daftar Makanan yang Dapat Bikin Otak Pintar, Yuk SimakIstri Dibacok Suami, Pelaku Masih dalam Pengejaran Polisi
Selain itu, lokasi Jalan I Gusti Ngurah Rai memang kerap menjadi lokasi aksi tawuran di Kota Bekasi.
“Kita mendapatkan laporan masyarakat bahwa di Jalan I Gusti Ngurah Rai seringkali dijadikan aksi tawuran,” ucap Iswahyudi saat di konfirmasi, Minggu, 27 Maret 2022.
Ia melanjutkan, para remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran tersebut diamankan saat jajaran kepolisian sedang melintas untuk melakukan kegiatan cipta kondisi.
“Pada saat kita melintas di jalan tersebut, kita mendapatkan aksi tawuran. Ketika kita melakukan pengejaran, mereka tercerai berai dan melemparkan senjatanya ke rel kereta api. Serta kita temukan ada 5 senjata tajam jenis celurit,” ungkapnya.
Saat diamankan di lokasi, para remaja tersebut tersebut mengaku berasal dari wilayah Kampung Rawa Bebek dan akan melakukan aksi tawuran dengan Kampung Bintara.
“Berdasarkan informasi awal anggota tadi, ini dari Kampung rawa Bebek mereka melakukan tawuran dengan kampung Bintara. Mereka Berjanjian di jalan baru I Gusti Ngurah Rai dekat pom bensin itu. Dan ketika kami melintas, para remaja tersebut juga sudah di tengah-tengah jalan,” terangnya.
Dari keterangan yang lebih dalam, para remaja tersebut mengakui saat akan melakukan aksinya mereka secara keseluruhan berjumlah lebih dari sepuluh orang.
Baca Juga:Pemda Provinsi Jabar Ikut Sukseskan Vaksinasi Massal Hari Penyiaran NasionalFilm Jakarta Vs Everybody, Wulan Guritno Girang Adegan Ranjang Bareng Jefri Nichol
“Yang kami amankan ada 6 orang, dan menurut pengakuan mereka berjumlah ada 15 sampai 20 orang, dan untuk sementara waktu mereka akan dilakukan penulusuran lebih lanjut apakah adanya korban jiwa atau tidaknya atas kegiatan tersebut, dan jika ada, maka nanti kita limpahkan ke Reskrim untuk menjalankan proses,” jelasnya.