GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan turut gotong royong menangani balita stunting di Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu. Pada hari ini Senin (21/3/22) Yudha Puja Turnawan memberikan bantuan telur dan juga kacang hijau pada balita yang dikategorikan stunting.
Dalam acara yang dihadiri Forkopimcam, Pemerintah Desa, dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Garut bersama Puskesmas itu, Yudha Puja Turnawan memberikan 1.500 butir telur dan 300 bungkus kacang hijau.
Awal gerakan ini bermula karena ada informasi dari Kabid Kesmas Dinkes Garut bahwa di Desa Sukamurni diperkirakan ada 600 lebih balita mengalami stunting (gagal tumbuh). Dengan asumsi bahwa dari 600 balita itu diprediksi 46 persennya memang benar mengalami stunting.
Baca Juga:Misteri Gunung Haruman, Serangan Babi Hutan dan Kera Dipercaya Suruhan Makhluk GaibAnggota DPRD Garut Bantu Korban Kebakaran di Desa Pamulihan, Baru Ditinggal Suami Ditimpa Musibah
Mendengar kabar itu Yudha Puja Turnawan cukup kaget karena angkanya sangat tinggi.
Lantas Yudha Puja Turnawan menyarankan agar dilakukan verifikasi ulang karena berasumsi ada kemungkinan alat timbang dan alat ukur tinggi badan yang tidak akurat.
Lalu hari ini Puskesmas Bojongloa atas instruksi Dinkes Garut pun melakukan verifikasi ulang dihadiri Yudha Puja Turnawan. Dan memang benar setelah dilakukan verifikasi langsung, hanya ada 30 balita saja yang memang benar dikategorikan stunting.
“ Jadi memang ternyata 294 itu tidak akurat ya, nah tapi tetap kita datang ke sini sebagai bentuk gotong royong, saya sebagai anggota DPRD bersama-sama melawan stunting. Makanya tadi saya bawa telur 1.500 butir dan 300 bungkus kacang hijau untuk diberikan walaupun tidak dikategorikan stunting,” jelasnya.
Yudha menjelaskan, alasan kenapa telur yang diberikan, karena dari hasil penelitian ternyata telur memiliki gizi yang sangat baik dan cocok untuk balita penderita stunting. Hal itu berdasarkan penelitian Loka Litbangkes Kemenkes di Pangandaran yang melakukan penelitian 10 bulan di Kabupaten Garut.
Karena itu pula Pemkab Garut pun membuat gerakan makan telur satu hari satu butir berdasarkan rekomendasi dari Loka Litbangkes Kemenkes di Pangandaran.
Gerakan ini lanjut Yudha, tentunya tidak akan berhenti di sini saja. Ke depan pihaknya akan kembali bekerja sama dengan Dinkes Garut untuk melakukan program edukasi yang melibatkan kader, ibu hamil, pasangan pengantin yang baru menikah dan ibu yang balitanya menderita stunting.