JAKARTA – Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali muncul dengan sebuah video terbarunya di chanel YouTube miliknya.
Pria yang mengaku sebagai mualaf ini, menilai, kita suci Al-Quran adalah buatan orang Arab.
Dia mengatakan, Al-quran tidak cocok dipakai di Indonesia.
“Kitab Suci abad ke-7 itu buatan Arab. Tidak cocok untuk Indonesia, tidak cocok untuk Amerika. Walaupun katanya rahmatalillahamin, rahmat untuk alam semesta,” kata Saifuddin Ibrahim lewat videonya sesaat lalu, dikutip Sabtu 19 Maret 2022.
Dia menilai, Al-quran terlalu memaksakan kehendak orang untuk memeluk Islam.
Baca Juga:Airlangga dan Partai Golkar Unggul Teratas untuk Pemilu 2024 Dalam Survei DSIMenko Airlangga Beberkan Strategi Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan saat Ramadhan ke ICMI
“Rahmat untuk seluruh Alam bagaimana, memaksakan kehendak. Memaksakan orang lain untuk ikut agama itu,” ucap Saifuddin Ibrahim.
Lebih lanjut, Pendeta Saifuddin mengatakan bahwa Mahfud MD membenci kalangan non muslim. Dia bilang tahu sifat Mahfud MD dari raut wajahnya.
“Diperkeruh oleh Mahfud MD . Jadi keliatan sekali kebenciannya terhadap non Islam. Ketika lihat air mukanya itu,” kata Saifuddin.
Saifuddin heran Mahfud MD menanggapi usulannya menghapus 300 ayat Al-quran. Sebab itu dia usulkan ke Menteri Agama, bukan ke Mahfud MD selaku Menko Polhukam.
“Itukan saya usulkan ke Menteri Agama, bukan. Bukan ke Mahfud MD. kenapa saudara tersinggung. Ya kalau tidak dihapus tidak apa-apa. Saya ga ngomong sembarangan kok saya guru Alquran saya guru sejarah Islam,” tuturnya.
Diketahui, Polri saat ini sedang memburu Saifuddin.
Dari hasil penyelidikan, Pendeta Saifuddin Ibrahim diketahui berada di Amerika Serikat.
Untuk menangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).
Baca Juga:BRI dan PPATK Tanam 10.000 Mangrove di Bali, Peringati 2 Dekade Gerapak APU PPT IndonesiaDPR Minta Sebutkan Mafia Minyak Goreng, Mendag: Pengumumanya Senin 21 Maret
Ini setelah Menko Polhukam Mahfud MD meminta polisi menangkap pendeta Saifuddin Ibrahim.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan polisi sudah mengetahui keberadaan pendeta Saifuddin Ibrahim.
“Saudara Saifuddin Ibrahim saat ini berada di Amerika Serikat, Polri dalam hal ini penyidik Bareskrim berkoordinasi dengan FBI, Kementerian Luar Negeri dan Ditjen Imigrasi Kemenkumham. Koordinasi dilakukan dengan legal attache FBI. Saat ini sedang on progress,” kata Dedi di Jakarta.(fin)