GARUT – Ditinggal saat melaksanakan solat Jumat, Pabrik Arang dan kopra dilalap sijago merah yang berada di kampung Selaawi RT 01 RW 07 Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Jumat (18/3/22) sekitar jam 13.30 WIB.
Kepala Desa Mekarsari, Ahmad Sadli mengatakan, pemilik Pabrik Arang tersebut yaitu Abdulah (27) dengan kerugian diperkirakan Rp 500 juta.
Sumber api diketahui dari pengopenan kelapa dan dari pengopenan mengeluarkan kan api, selanjutnya api menyebar ke gudang tempat penyimpanan arang, kopra dan beberapa menit kemudian api menyebar ke kantor pabrik yang lainya.
Baca Juga:Dukung MotoGP 2022, Lounge BRI Svarga Hadir di Bukit 360Staf Khusus Jokowi, Ayu Kartika Menikah Beda Agama
“ Muspika cibatu setelah mejerima laporan dari kepala desa dan warga langsung mendatangi Tkp/lokasi kejadian dan berkordinasi langsung dengan Dinas Damkar Kecamatan Limbangan,” ucapnya.
Pada jam 14.06 WIB kemudian api berhasil dipadamkan berkat bantuan warga dan 4 unit Kendaraan Damkar kecamatan Limbangan, Malangbong, leles dan mako Damkar Garut.
Petugas Damkar UPTD Limbangan mengatakan, pihaknya menurunkan 4 unit pemadam.
” Empat unit mobil Damkar dan personelnya dari UPTD Damkar Limbangan, Malangbong, Leles dan Kota Garut dikerahkan untuk memadamkan kobaran api,” kata Ade Jamaludin dari UPTD Damkar Limbangan, Jum’at siang (18/3).
Awalnya tiga unit mobil Damkar yang dikerahkan ke lokasi namun belum berhasil memadamkan kobaran api. Kemudian satu unit mobil Damkar dari Dinas Kebakaran diterjunkan untuk mempercepat pemadaman api.
Proses pemadaman api sulit dipadamkan karena di pabrik arang itu banyak keranjang plastik dan buah kelapa. Selain itu, petugas harus mencari sumber air agak jauh. Ditambah lagi jalan sempit dan banyak anak bersepeda.
Keterangan yang diperoleh Radar dari lokasi kebakaran, sumber api yang menghanguskan pabrik arang itu berasal dari bangunan baru di lingkungan pabrik. Lokasi pabrik berdekatan dengan rumah warga.Namun sekeliling pabrik dibenteng. Api pun tak merembet ke rumah warga.
Diketahui, pegawai pabrik arang itu 4 orang.Bertindak sebagai mandor Teten warga Kampung Gorowong.Ketika pabrik arang terbakar sebagian pegawai sedang shalat Jum’at.