CIANJUR – Belum menjalani vaksinasi, tapi sudah mendapatkan sertifikat? Hal tersebut dialami oleh pemuda berinisial MRA (23) asal Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur yang tiba-tiba sudah memiliki sertifikat vaksin dosis kedua. Dirinya baru menerima vaksin dosis pertama dan baru akan menjalani dosis kedua.
Kejadian tersebut pada Sabtu (12/3) saat pemuda tersebut akan melakukan vaksinasi dosis kedua di Puskesmas Cianjur Kota. Akan tetapi, saat akan mendaftar, ternyata MRA sudah dinyatakan menerima dosis kedua.
“Karena sudah dinyatakan mendapatkan dosis kedua, saya oleh petugas di Puskesmas Cianjur Kota, untuk mengkonfirmasi ke Puskesmas sesuai domisili,” ujarnya.
Baca Juga:Polisi Berhasil Tangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Bripda Anthon MatatulaKomedian Caisar Bantah Adanya Orang Ketiga: Doakan Saja
Dirinya pun langsung mengkonfirmasi kepada pihak Puskesmas Cugenang. Namun kabar serupa pun diterima setelah berkomunikasi ke Puskesmas Cugenang.
“Berdasarkan sertifikat dan di aplikasi PeduliLindungi.id disebutkan saya sudah mendapatkan vaksin dosis kedua pada Minggu (26/2) lalu. Padahal waktu itu saya tengah berada di luar kota,” paparnya.
Ia pun mengaku tidak mengerti dengan kondisi tersebut. Padahal baru menerima dosis pertama dan belum melakukan vaksinasi dosis kedua.
“Karena sudah ada sertifikat dosis kedua, petugas Puskemas pun mengatakan, mau disuntik atau engga juga terserah. Karena yang penting sudah ada bukti vaksin dosis kedua,” jelasnya.
Meski sempat kebingungan ia akhirnya menjalani suntik vaksin Covid-19 dosis kedua di Puskemas didekat kediamannya.
“Memang asalnya mau di vaksin, saat itu juga saya mendapatkan dosis kedua. Tapi saya masih bingung, soalnya, untuk menjalani vaksin booster terhitung dari setelah mendapatkan di suntik, sedangkan didalam aplikasi PeduliLindungi disebutkan bulan lalu,” terangnya.
Sementara itu, Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menuturkan, kejadian tersebut bisa dikarenakan adanya human error atau kesalahan dari penginput data.
Baca Juga:Pemkab Tangerang Akui Belum Bisa Tentukan Sanksi Terhadap ASN Terduga TerorisWaduh, Doddy Sudrajat Digugat Cerai Puput, Ada Apa?
“Itu bisa saja karena adanya human error, karena yang input itu di puskesmas-puskesmas,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Yusman, kejadian tersebut bukan merupakan kejadian pertama. Diduga kejadian tersebut telah terjadi dan hal ini menjadi bahan evaluasi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur.