“Jika pemanasan global berlangsung lebih cepat, kita telah melihat dampaknya seperti kebakaran lahan dan hutan, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, naiknya permukaan air laut, rusaknya lahan pertanian, dampak bagi kesehatan, dan lain-lain,” papar Puan.
Untuk menyelesaikan persoalan global itu diperlukan kerja sama internasional dari berbagai negara yang nantinya dapat didorong melalui kerja sama antar parlemen di forum IPU.
Puan mengatakan, Indonesia sebagai tuan rumah juga akan memasukkan isu-isu penting nasional untuk dibahas dalam IPU sehingga nantinya isu-isu tersebut dapat dibawa ke forum pemerintah yang akan mengimplementasinya dalam kebijakan konkret.
Baca Juga:Organisasi Kepemudaan Garut Harapkan Ada Perubahan, Pada Kepengurusan KNPI yang BaruMenko Marves Puji Ide Ridwan Kamil Bikin Taman di DAS Citarum
IPU Assembly juga mendorong partisipasi perempuan yang tinggi sesuai dengan komitmen IPU untuk mendorong kesetaraan gender.
Puan pun meminta dukungan masyarakat agar perhelatan dunia ini dapat berjalan dengan lancar.
“Keberhasilan DPR dalam menyelenggarakan event besar ini juga akan mengangkat nama Indonesia di kancah internasional,” tandas Puan.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan terima kasih atas dilaksanakannya Rapat Koordinasi Teknis Pelaksanaan Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali ini.
Pasalnya, IPU ke-144 ini menjadi momentum bagi Bali khususnya dan Indonesia umumnya untuk memulihkan sektor ekonomi dan pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.
“Momentum IPU di Bali, kita melihat yang terpenting adalah bagaimana kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah mampu mengelola tantangan pandemi COVID-19 ini secara baik, sehingga diharapkan momentum IPU ini menjadi pembukaan pemulihan kembali ekonomi, khususnya ekonomi pariwisata,” tandas Koster.(fin)