Alhamdulillah, Jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Luhut Siap Mencabut PPKM

Alhamdulillah, Jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Luhut Siap Mencabut PPKM
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Rafika Yahya/JawaPos.com)
0 Komentar

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan siap mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jelang rahamdhan

. Luhut menyatakan sedang menyiapkan beberapa hal.

”Cabut ya cabut saja,” kata Luhut ketika ditemui di Surabaya, Jumat (11/3) malam.

Saat ini, Luhut mengaku sedang menunggu keputusan para ahli. Keputusan ada atau tidaknya PPKM dipastikan berdasar jawaban ahli yang mumpuni sebagai dasar untuk membuat maupun mencabut kebijakan terkait pandemi.

Baca Juga:Terobosan Terbaru, Holding UMi Inisiatif Sebarkan Pemberdayaan Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaKerap Pamerkan Harta Kekayaan, Deddy Corbuzier Sindir Crazy Rich Palsu

”Kalau mau cabut ya cabut saja. Kita percaya ahli. Masa yang bukan ahli kita percayai,” ujar Luhut.

Sebelumnya, anggota DPR Muhammad Sarmuji mengusulkan agar PPKM jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dicabut. Pertimbangannya pemerintah sudah berhasil mengatasi pandemi Covid-19.

Selain itu, agar umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan bisa khusyuk dan tidak khawatir melanggar PPKM.

Sementara itu, Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya Ahmad Muhibbin Zuhri menyatakan, yang perlu ditangani secara bersama yakni kesehatan dan pemulihan ekonomi dampak pandemi.

Untuk yang pertama, capain vaksinasi khususnya di Kota Surabaya sudah melampaui target nasional. Hal itu, ditopang kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang semakin tinggi.

”Warga juga sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini. Jadi sudah familiar apa yang harus dilaksanakan,” ujar Ahmad Muhibbin Zuhri.

Untuk pemulihan ekonomi, menurut dia, diperlukan aturan yang tidak kaku khususnya menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Apalagi kebutuhan pokok masyarakat meningkat.

Baca Juga:Ayah Kandung Tega Cabuli Anak Yang Mengalami Keterbelakangan MentalRampok Bobol Brankas, Ambil Uang Rp 175 juta Serta Emas Batangan di Sebuah Gedung

”Kalau itu diterapkan PPKM bisa meningkatkan inflasi, daya beli masyarakat turun karena banyak pembatasan. Konsekuensi harga naik, sebaliknya pendapatan akan turun. Jadi itu situasi tidak ideal,” ucap Ahmad Muhibbin Zuhri.(jp)

0 Komentar