JAKARTA – Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni mengungkapkan isi saldo tekening milik Influencer Doni Salmanan, yang kini jadi tersangka terkait dugaan penipuan investasi opsi biner (binary option) melalui aplikasi Quotex.
Melalui akun Instagram @AhmadSahroni88, anggota DPR RI ini mengungkapkan bahwa jumlah saldo Doni Salmanan capai Rp500 miliar lebih. Hal itu dia ketahui dari pihak kepolisian.
“Gilaaaa.. topp banget DS, tulis Ahmad Sahroni dalam keterangan unggahannya, dikutip Kamis 10 Maret 2022.
Baca Juga:Diminta Turunkan Celana, 2 Pelajar Jadi Korban Pencabulan di Kuburan oleh Oknum Pelatih FutsalKereta Api Garut Sebentar Lagi Diresmikan, Begini Tanggapan Warga
Dikatakan bahwa polri menyebut total kerugian yang dialami oleh para korban investasi bodong Quotex dengan tersangka utama DS adalah sebesar Rp352 miliar.
Sahroni menjelaskan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) saat ini telah menyita seluruh rekening atas nama crazy rich Bandung itu.
“PPATK dikabarkan telah memblokir sementara semua rekening atas nama Doni Salmanan, dengan total saldo sebesar Rp532 miliar,” ujar Sahroni.
Sebelumnya, Doni Salmanan dipolisikan oleh seseorang berinisial RA.
Crazy Rich asal Bandung itu dilaporkan terkait dugaan pelanggaran judi online, penyebaran berita bohong (hoaks) hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Kini dia telah ditahan dan dijadikan sebagai tersangka.
Doni diduga menjebak orang dengan video-video bohong agar orang bisa bermain judi tersebut. Padahal, nyatanya, tidak ada pemenang dalam permainan itu.
“Dia kan memberikan berita bohong bahwa ‘mainlah dengan saya’ terus dari video-videonya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya ngga ada yang pernah menang,” ujar Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Reinhard Hutagaol, Kamis 10 Maret 2022.
Dia menjelaskan bahwa Doni mendapatkan keuntungan dari permainan tersebut sebesar 80 persen dari setiap kekalahan anggota Quotex.
Doni tercatat memiliki 25 ribu member aktif yang bermain judi tersebut.
Baca Juga:Bambang Susantono Jadi Kepala Otorita IKN, Ridwan Kamil Buka SuaraBRI Jalin Kerja Sama dengan Ayoconnect Olah Open Banking, Tingkatkan Inklusi Keuangan
“Kalau di telegram ada 25 ribu anggota, itu bisa indikasi (aktif) karena 25 ribu artinya yang ikut referal sama dia. Karena ikut sama dia pasti gabung telegram itu,” kata Reinhard Hutagaol.(fin/fer)