JAKARTA – DPP PSI Bekasi secara tak terduga menggelar pasar murah dengan menjual ratusan liter minyak goreng dengan harga terjangkau.
Menurut informasi, minyak goreng yang dijual oleh DPP PSI Bekasi tersebut dijual seharga Rp10 ribu per liter.
Dalam video, tersebut terlihat DPP PSI Bekasi menyiapkan ratusan minyak goreng botolan yang sudah ditaruh di atas meja.
Baca Juga:Amanda Manopo Pamer Tato Mungil, Warganet: Ayang Cantik!Kecam Ucapan Menag Yaqut, Warga Aceh: Kami Penuh Dengan Syariat Islam
Tampak juga sejumlah warga mulai mengerumini lokasi untuk membeli minyak murah tersebut.
Video tersebut mendadak viral usai diunggah oleh akun Twitter @psi_id, pada 7 Maret 2022 lalu.
“Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah,” tulis akun PSI.
“Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter,” sambungnya.
Tak hanya itu, PSI juga terlihat membuat slogan di akhir cuitannya.
“Hadir kerja untuk rakyat!,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, banyak warganet yang curiga dan keheranan bagaimana bisa PSI mendapatkan minyak goreng dalam jumlah yang banyak. Padahal saat ini minyak goreng sangat langka dipasaran.
“Lu dapat darimana sebanyak itu tong?” @Tan_Mar3M
“Yg nimbun orang parte.Diumpetin lalu dikeluarin cuma buat kampanye parte” @mendogarink
Baca Juga:Resep Racikan Kopi Untuk Penambah Stamina PriaKurangi Sampah Plastik, Pemkab Garut Kolaborasi dengan Chandra Asri dan Bakti Barito Foundation
“Kadang aku mikir, disaat masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan murah, ada partai mampu mendapatkan hingga ratusan liter bahkan 10 ton kemarin.
Pertanyaannya mereka ini dapat darimana ya? Ada yg bisa menjelaskan?” @Tjeloup1
“Masyarakat sampe ngantri, lo kok bisa dapet stock minyak goreng sampe pake baju parpol gt. Lo dapet dari mana? Padahal masy aja susah dapetnya” @TaniHitam
Di sisi lain, Satgas Pangan Polri hingga kini mengaku belum menemukan tindak pidana praktik kartel, penimbunan, maupun permainan harga minyak goreng.
Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika mengatakan, kelangkaan minyak goreng di beberapa wilayah disebabkan adanya penyesuaian pola kegiatan para pelaku usaha dengan kebijakan Pemerintah dalam rangka menstabilkan harga komoditi tersebut.