GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut merealisasikan janjinya untuk memberikan dana hibah untuk pengembangan desa wisata. Pada tahun ini setidaknya ada 27 desa di Garut yang mendapatkan hibah tersebut. Penyerahan hibah sudah dilakukan simbolis di lapang Setda kemarin.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar berharap dana hibah yang diterima oleh desa wisata ini dapat dipakai dengan baik.
“Tadi yang mendapatkan hibah itu ada 27 desa wisata di tahun 2022, mudah – mudahan anggaran hibah yang diterima oleh desa bisa digunakan sesuai apa yang sudah kami lakukan arahan – arahannya kepada kepala desa,” kata Budi saat diwawancarai di halaman lapangan setda pada hari senin (7/3/2022).
Baca Juga:Kereta Api Garut Sebentar Lagi Diresmikan, Wabup: Mudah-mudahan JadiPerjalanan Domestik Darat, Laut dan Udara Tak Perlu Lagi Antigen/PCR
Anggaran dana hibah yang dikucurkan kepada desa wisata beragam, ada yang mendapatkan Rp100 juta rupiah sampai 300 juta rupiah.
“Ada yang 300 juta, ada yang 200, ada yang 100, itu tergantung dari kebutuhan yang setelah kita pemetaan di lapangan,” katanya.
Budi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengendalian, pemantauan, dan pengawasan selama proses pembangunan desa wisata.
Hal ini karena ada tenggat waktu yang diberikan Pemkab Garut yaitu selama 120 hari untuk pembangunan desa wisata tersebut.
Dari 27 desa tersebut kata Budi, dana hibah ini kebanyakan akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur pendukung tempat wisata di desa wisata tersebut.
Dan penerima dana hibah ini berdasarkan aturannya hanya satu kali saja bisa diberikan ke desa bersangkutan. Hal itu karena sudah menjadi aturan penerimaan dana hibah.
“Kalau misalnya dalam aturan itu, hibah itu tidak boleh dilakukan secara terus menerus. Akan tetapi, kalau kami nanti di lapangan ada hal – hal yang perlu dikuatkan kembali, maka didukung dengan program,” katanya.(cat)