BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah kehilangan pendapatan hingga Rp 5 triliun, akibat dari pandemi Covid-19.
Pandemi membuat pihaknya menghentikan sejumlah proyek pembangunan karena anggarannya dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan bantuan sosial.
Oleh karena itu, pendapatan yang seharusnya bisa dimaksimalkan harus hilang karena pembatasan aktivitas perekonomian.
Baca Juga:Lakukan Kaderisasi, DPC PDI Perjuangan Garut Siap Menang di Pileg 2024Makin Mudah Berinvestasi dengan BRIGHTS, Aplikasi Trading Online Terlengkap dari BRI Group
“Kami kehilangan pendapatan sebesar Rp 5 triliun akibat Covid-19, karena sejumlah anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan jalan dan infrastruktur kami alihkan untuk menyelamatkan nyawa dan bansos,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, dikutip dari JPNN (6/3).
Akan tetapi, ia optimistis tahun ini kondisi pandemi Covid-19 akan membaik. Lalu, pihaknya juga akan kembali fokus membangun infrastruktur yang selama dua tahun ini sempat terhenti.
“Tahun 2022 ini InsyaAllah, kita bisa melewati pandemi ini,” tambahnya.
Apabila pemerintah pusat telah menetapkan status pandemi menjadi endemi, maka Covid-19 akan dianggap seperti flu biasa, karena tak lagi membahayakan.
Perubahan ke arah endemi ini sudah mulai terlihat, salah satunya dari rendahnya tingkat keterisian rumah sakit walau pun kasus meningkat.
“Covid-19 suatu hari akan sama dengan penyakit flu biasa. Meski penyakit ini tetap hadir, tetapi tidak membahayakan lagi,” lanjutnya.
Jika situasi Covid-19 sudah membaik dan perekonomian kembali sepenuhnya pulih, maka pembangunan di Jabar akan kembali digenjot. Sejumlah rencana pun telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, seperti membangun jembatan, pengaspalan jalan, hingga pembangunan rumah-rumah ibadah.
“Pascapandemi kami akan fokus lagi membangun jembatan, pengaspalan, membangun gedung pesantren dan infrastuktur lainnya yang selama dua tahun ini tertahan,” ungkapnya.(rls)