Kebetulan, jarak rumah IS dengan terduga pelaku hanya 100 meter. Dan IS selalu datang ketika panggilan telepon datang.
“Dari keterangan IS kepada kami jam kerja tidak menentu waktunya. Nanti dia ke rumah pelaku kalau ada telepon,” beber AK.
Setiap melampiaskan nafsu berahinya, terduga pelaku mengancam korban untuk tutup mulut. Terduga pelaku juga menekan korban agar tidak membuka kejahatan yang dilakukan selama ini.
Baca Juga:Lakalantas di Tol Semarang, Satu Siswa PKL Meninggal Dunia Dalam Bus Rombongan Study TourBRI Terapkan Prinsip ESG dalam Pembiayaan UMKM, Wujudkan Champion of Financial Inclusion
Terduga pelaku juga menjanjikan uang biaya sekolah hingga rumah kepada perempuan yang masih duduk di bangku SMP itu.
“Katanya ini anak dapat ancaman dari pelaku. Apalagi dia menyampaikan istrinya bekerja di pengadilan,” tutur AK.
Untuk mendalami kasus yang menimpa siswi SMP itu, Kabid Propam Polda Sulsel mendatangi rumah korban.
Polisi datang untuk meminta keterangan korban dan kedua orang tuanya.
“Komandan Kabid Propam Polda Sulsel juga sudah datang minta keterangan korban keluarga,” tutup AK. (yud/mcr29/jpnn/radarcirebon)