Ipah mengungkapkan, setiap tanggal 3 tiap bulannya masyarakat yang tergabung dalam koperasi ini berkumpul di Sekretariat Koperasi Wanita Mitra Amanah.
Uang iuran yang terkumpul dari para anggota langsung dipinjamkan kepada anggota atau tidak diendapkan karena tidak ingin mengambil risiko.
“Adapun untuk kebutuhan yang mendesak, kayak misalkan ada anggota anaknya sakit, mau meminjam uang atau ngambil (uang) tabungan, karena sambil tabungan ibu-ibu itu, kita galang gimana caranya kita galang,” ungkap Ipah.
Baca Juga:Sengketa Tanah Desa Ciburial Tambah Rumit, Pihak Warga Datangi DPRD GarutJangan Malu! Inilah Keutamaan Istri ‘Minta’ Duluan
Ia memaparkan, saat ini Koperasi Wanita Mitra Amanah beranggotakan 61 orang, dari pertama kali bisa meminjamkan dana sekitar 1.2 juta rupiah, saat ini sirkulasi simpan-pinjam di Koperasi Wanita mencapai angka 190 juta rupiah.
“(Sirkulasi simpan pinjam) 190 jutaan, kalau uang yang beredar 300 (juta)an. Kita tetap iuran wajib nya 20 ribu dari anggota, jadi satu orang anggota itu sudah mencapai 1,6 jutaan. Jadi kalau ada yang mau jadi anggota harus nyusul 1,6 jt baru jadi anggota,” papar Ipah.
Ipah menerangkan, selama Koperasi Wanita Mitra Amanah berdiri, belum pernah ada anggota yang menunggak, sehingga koperasi terus berkembang hingga saat ini, apalagi dalam sistem koperasi ini keuntungan dari pinjaman anggota akan kembali dimanfaatkan oleh anggota.
Selain kegiatan simpan-pinjam, lanjut Ipah, ada kegiatan yang dilakukan oleh para anggota Koperasi Wanita Mitra Amanah, mulai dari belajar tata busana sama pemanfaatan lahan pekarangan.
“Jadi di tanggal 3 itu tidak hanya kegiatan simpan-pinjam, misalkan tata cara berbusana, tata cara bergaul, tata cara makan yang benar, itu disampaikan juga tentang pemanfaatan lahan pekarangan, di kita juga (ada) 7 kelompok Budikdamber (atau) budidaya ikan dalam ember ada itu yang dibina sama kita koperasi di anggota,” lanjutnya.
Ia berharap Koperasi Wanita Mitra Amanah tetap solid baik itu antara pengawas, pengurus, anggota maupun dengan pembina dari lintas sektor.
Ia juga berharap ke depannya ada bantuan permodalan bagi koperasi yang dipimpinnya, karena ia ke depan memiliki cita-cita ingin mendirikan toko sembako untuk kebutuhan anggota koperasinya.